Net Buy-Sell
Asing Borong Saham BBRI-MDKA & Lepas Saham BBTN-MIKA

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah sempat bergerak dan ditutup menguat pada perdagangan sesi I, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpaksa mengakhiri perdagangan awal pekan Senin (14/6/2021) dengan melemah 0,25% ke level 6.080,38.
Data perdagangan mencatat nilai transaksi hari ini kembali menyusut menjadi Rp 9,6 triliun. Sebanyak 187 saham naik, 309 saham turun dan 155 sisanya stagnan.
Walaupun IHSG kembali melemah dan nilai transaksi kembali menyusut, namun nvestor asing masih melakukan pembelian bersih (net buy) senilai Rp 312 miliar di pasar reguler.
Beberapa saham big cap masih menjadi incaran aksi beli investor asing hari ini.
Adapun saham big cap yang masih diborong oleh asing adalah saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).
Berikut saham-saham yang diborong oleh investor asing pada hari ini.
Asing juga tercatat melepas beberapa saham, di mana dua diantaranya adalah saham big cap, yakni saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Asing juga tercatat masih melepas saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) dan saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF). Adapun saham-saham yang dilego oleh asing pada hari ini adalah:
Secara umum, sentimen pasar masih variatif menanti rapat Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) bank sentral Amerika Serikat (AS).
Di tengah kondisi demikian, pertemuan G-7 menyepakati tiga hal, yang pada intinya adalah mengatasi manuver China di kancah global.
Pertama, mereka menyepakati dana untuk membagikan 1,1 miliar vaksin bagi negara miskin dan berkembang, berkebalikan dari kebijakan mereka sebelumnya yang cenderung proteksionistis dengan mendesak produsen vaksin mengutamakan pasokan bagi negara Eropa dan AS.
Selain itu, mereka juga sepakat menghadang China terkait dengan "praktik ekonomi non-pasar" mereka, dan "pelanggaran" Hak Azasi Manusia (HAM) terhadap aktivis pro-demokrasi di Hong Kong dan kalangan minoritas Uyghur, Xinjiang.
Terakhir, mereka memberlakukan pajak minimal 15% bagi perusahaan lintas negara (multinational corporation/MNC).
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
IHSG Berantakan! Asing Koleksi ASII-BBCA & Lepas BUKA-BBRI
(chd/chd)