Rogoh Rp 3,2 T, Emitennya Lo Kheng Hong Buyback Obligasi

Monica Wareza, CNBC Indonesia
14 June 2021 14:10
Dok.Lo Kheng Hong
Foto: Dok.Lo Kheng Hong

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan produsen bank PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) melakukan penawaran untuk pembelian kembali (penawaran tender) obligasi global yang akan jatuh tempo pada tahun depan.

Pembelian kembali atau buyback obligasi tersebutĀ ditetapkan sebesar-besarnya US$ 250 juta atau setara dengan Rp 3,2 triliun, asumsi kurs Rp 14.500/US$.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), obligasi tersebutĀ diterbitkan pada 2017 dengan tingkat bunga 8,375% per tahun, jatuh tempo 2022.

"Proses penawaran tender [buyback] yang mana merupakan bagian dari pengelolaan kewajiban perseroan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian diharapkan dapat mendukung kegiatan usaha perseroan dan/atau entitas anak perseroan dalam jangka panjang, baik dari segi kegiatan operasional, kondisi keuangan, maupun kelangsungan usaha," tulis keterbukaan informasi perusahaan, dikutip Senin (14/6/2021).

Proses penawaran tender ini akan berlangsung hingga 18 Juni 2021, kecuali dilakukan perpanjangan atau diselesaikan lebih awal oleh perusahaan.

Emiten yang salah satu pemegang sahamnya adalah investor kawakan Lo Kheng Hong ini telah menunjuk PT Filamendo Sakti, PT Prima Sentra Megah, Credit Suisse (Singapore) Ltd dan Deutsche Bank AG, Singapore Branch selaku dealer manager.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang berakhir pada akhir Maret 2021 lalu, obligasi ini dijaminkan dengan aset tetap tertentu berupa tanah, bangunan dan fasilitas mesin produksi ban dan tire cord di Tangerang, seluruh modal saham PT Prima Sentra Megah (PSM) dan bagian tertentu atas hak yang diperoleh berdasarkan perjanjian lindung nilai terkait dengan Senior Secured Facilities.

Obligasi ini mendapatkan peringkat dari Moody's Investors Service, Inc. dan Standard and Poor's Rating Group yang terbit pada Februari 2021, peringkat Notes tersebut masing-masing adalah Caa1 dan CCC+.

Baru-baru ini perusahaan peringkat Caa1 untuk Corporate Family Rating (CFR) dari Moody's. Rating tersebut sedang ditinjau untuk peningkatan rating (upgrade), seiring pengumuman GJTL terkait rencana pembiayaan kembali (refinancing).

Selain itu, Moody's juga sedang meninjau peringkat Caa1 untuk senior secured notes GJTL yang jatuh tempo pada 2026 untuk peningkatan rating.

Peringkat Caa dinilai spekulatif dengan reputasi buruk dan memiliki risiko kredit yang sangat tinggi.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jumbo! Emiten Milik Lo Kheng Hong Ini Rilis Global Bond Rp4 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular