
Jumbo! Emiten Milik Lo Kheng Hong Ini Rilis Global Bond Rp4 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten produsen ban, PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) berencana menerbitkan obligasi berupa Notes sebesar US$ 270 juta atau setara Rp 4,02 triliun mengacu kurs tengah Bank Indonesia per 30 September 2020 sebesar Rp 14.918 per US$.
Dalam penjelasan di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen Gajah Tunggal berencana menggunakan dana yang dihimpun dari surat utang baru ini untuk pembiayaan kembali (refinancing cost) akan digunakan untuk melunasi surat utang lama perseroan.
Seperti diketahui, pada 2017, perseroan menerbitkan surat utang lama yang akan jatuh tempo pada tanggal 10 Agustus 2022 dan perseroan bermaksud untuk melakukan pembiayaan kembali (refinancing) atas surat utang tersebut.
Opsi-opsi pembiayaan kembali yang akan dipilih perseroan adalah kombinasi dari beberapa skema pembiayaan, antara lain melalui pinjaman bank, pinjaman gabungan beberapa bank dan lembaga keuangan dan penerbitan surat utang baru.
Rencana transaksi ini untuk memperoleh pendanaan, dari pihak yang tidak terafiliasi dengan perusahaan, yaitu para investor global.
"Melalui penerbitan surat utang baru oleh perseroan akan memperluas dan mendiversifikasi basis kreditur sehingga perseroan memiliki akses untuk mengumpulkan pendanaan semakin luas," ungkap manajemen Gajah Tunggal, Selasa (9/2/2021).
Obligasi ini akan jatuh tempo pada 2026 dengan tingkat bunga sebesar 9% yang disesuaikan dengan kondisi pasar. Kepastian mengenai tingkat suku bunga akan ditentukan pada saat bookbuilding dengan pertimbangan sesuai dengan tingkat suku bunga yang berlaku di pasar yang merupakan beban bunga yang masih dapat mendukung kegiatan operasional Perseroan.
Adapun, hukum yang berlaku dalam penerbitan obligasi ini adalah Hukum Negara bagian New York, atau hukum lain yang disetujui oleh para kreditur.
Mengingat rencana transaksi ini sebesar 64,82% dari ekuitas perseroan, maka GJTL akan meminta restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 15 Maret 2021 mendatang.
Seperti diketahui, pada pertengahan Januari ini, investor kawakan Lo Kheng Hong menjadi salah satu pemegang saham produsen ban terbesar di Asia Tenggara ini.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Lo Kheng Hong menggenggam 176,48 juta saham atau setara dengan 5,06% kepemilikan. Data ini muncul pada laporan KSEI pada Kamis (7/1/2020).
Investor yang dikenal dengan julukan Warren Buffet-nya Indonesia ini juga sudah mengkonfirmasi kepemilikanya di saham GJTL kepada CNBC Indonesia.
"PT Gajah Tunggal adalah pabrik ban terbesar di Asia Tenggara, dengan penjualan Rp 9,6 triliun selama 9 bulan 2020. Nilai buku per saham Rp 1.782. Ketika pandemi harga sahamnya turun ke Rp 300-an, jadi Saya membelinya. Murah," ujar Lo kepada CNBC Indonesia, Jumat (8/1/2021).
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Diam-diam Akumulasi, Lo Kheng Hong Genggam 5% Saham GJTL
