
Saham FIRE-INDY on Fire, Saat Saham BNBA-BCAP Anjlok

Jakarta, CNBC Indonesia - Tiga saham emiten batu bara, PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE), PT Indika Energy Tbk (INDY), dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menduduki jajaran top gainers pada paruh pertama perdagangan hari ini, Jumat (11/6/2021).
Di kutub yang berbeda, saham perbankan PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) dan saham Saham emiten holding sektor finansial Grup MNC, PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) terjungkal sebagai top losers.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi tipis siang ini. IHSG turun 0,05% ke posisi 6.104,206 pada penutupan sesi I perdagangan, Jumat (11/6).
Menurut data BEI, ada 241 saham naik, 234 saham merosot dan 159 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 8,70 triliun dan volume perdagangan mencapai 14,69 miliar saham.
Kendati IHSG di zona merah, investor asing pasar saham ramai-ramai menginjakkan kaki di bursa domestik dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 287,37 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 1,96 triliun.
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (11/6).
Top Gainers
Alfa Energi Investama (FIRE), saham +24,49%, ke Rp 605, transaksi Rp 17,6 M
Bank QNB Indonesia (BKSW), +17,20%, ke Rp 218, transaksi Rp 59,1 M
Visi Media Asia (VIVA), +9,84%, ke Rp 67, transaksi Rp 9,2 M
Indika Energy (INDY), +9,81%, ke Rp 1.455, transaksi Rp 62,8 M
Adaro Energy(ADRO), +9,50%, ke Rp 1.325, transaksi Rp 382,2 M
Top Losers
Bank Bumi Arta (BNBA), saham -5,63%, ke Rp 1.005, transaksi Rp 38,0 M
Sky Energy Indonesia (JSKY), -5,18%, ke Rp 183, transaksi Rp 27,7 M
MNC Kapital Indonesia (BCAP), -3,70%, ke Rp 208, transaksi Rp 72,3 M
MNC Land (KPIG), -3,50%, ke Rp 138, transaksi Rp 43,2 M
Kresna Graha Investama (KREN), -2,76%, ke Rp 141, transaksi Rp 10,4 M
Menurut data di atas, saham FIRE menjadi yang paling menguat, dengan naik hingga menyentuh batas auto rejection atas (ARA) 24,49% ke Rp 605/saham. Penguatan ini terjadi setelah pada dua perdagangan sebelumnya saham ini stagnan.
Kemudian, saham INDY melonjak 9,81% ke RP 1.455/saham, setelah pada perdagangan sebelumnya ambles 2,21%. Dengan ini dalam sepekan saham INDY naik 5,05%.
Selain FIRE dan INDY, saham ADRO juga melejit 9,50% ke Rp 1.325/saham. Kemarin saham ini ditutup turun 0,41% ke Rp 1.210/saham.
Lonjakan ketiga saham tersebut, bersamaan dengan saham batu bara lainnya, didorong sentimen positif kenaikan harga batu bara termal ICE Newcastle yang mendekati level tertingginya dalam satu dekade terakhir.
Harga batu bara kembali menyentuh rekor tertinggi sepanjang tahun. Pada perdagangan kemarin (10/6/) harga kontrak futures (berjangka) si batu hitam ditutup melesat 4,6% ke US$ 123,95/ton.
Dengan kenaikan harga tersebut kini batu bara acuan global itu sudah mendekati level tertingginya dalam satu dekade terakhir. Sebelumnya harga tertinggi batu bara di tahun 2021 adalah US$ 118,9/ton pada 28 Mei lalu. Sementara harga terendahnya di sepanjang tahun adalah di US$ 75,7/ton pada 6 Januari 2021.
Berbeda nasib, saham BNBA menjadi 'pecundang' setelah ambles 5,63% ke Rp 1.005/saham. Saham BNBA ambles seiring para pelaku pasar melakukan aksi ambil untung, setelah pada Kamis kemarin saham ini menyentuh ARA 24,56%.
Setali tiga uang, saham BCAP anjlok 3,70% ke Rp 208/saham, setelah 2 hari sebelumnya melaju di zona hijau. Dalam sepekan saham BCA melejit 41,50%, sementara dalam sebulan 'terbang' 96,23%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit