
McD-BTS Meal Heboh, Begini Gerak Saham KFC & Pizza Hut Dkk

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham emiten restoran cenderung stagnan pada sepanjang sesi I perdagangan hari ini, Selasa (4/5/2021).
Saham-saham tersebut tampaknya tidak tersengat dua sentimen positif terbaru. Pertama, terkait kabar antrean yang mengular di sejumlah restoran siap saji McDonald's di Jakarta dan beberapa kota lainnya berkat peluncuran menu BTS Meal, menu baru hasil kolaborasi dengan boyband asal Korea Selatan, BTS.
Kedua, terkait data penjualan ritel di Indonesia yang akhirnya mampu tumbuh positif pada April 2021, setelah selama 16 bulan terkontraksi.
Berikut gerak saham emiten restoran pada pukul 10.26 WIB.
Jaya Bersama Indo (DUCK), saham +4,05%, ke Rp 180, transaksi Rp 2 M
Fast Food Indonesia (FAST), 0,00%, ke Rp 1.030, transaksi Rp 1 juta
Pioneerindo Gourmet International (PTSP), 0,00%, ke Rp 5.350, transaksi Rp -
Sarimelati Kencana (PZZA), 0,00%, ke Rp 695, transaksi Rp 13 juta
MAP Boga Adiperkasa (MAPB), 0,00%, ke Rp 1.410, transaksi Rp -
Nilai transaksi saham-saham emiten restoran tergolong sepi. Dari kelima saham di atas, hanya emiten pengelola restoran chinese food Duck King Restaurant, DUCK, yang memiliki rerata nilai transaksi di kisaran miliaran rupiah. Keempat sisanya, hanya membukukan nilai transaksi di rentang jutaan rupiah.
Satu-satunya saham yang menguat ialah saham DUCK, dengan naik 4,05% ke Rp 180.saham. Saham ini melanjutkan penguatan pada perdagangan kemarin, ketika ditutup naik 0,58%.
Kendati menguat, dalam sepakn saham ini masih melorot dalam sepekan, yakni sebesar 2,72%, sementara dalam sebulan ambles 15,57%.
Sementara, keempat saham lainnya masih belum bergerak alias stagnan. Dalam sepekan saham emiten pemegang hak waralaba tunggal merek KFC Indonesia, FAST, naik 1,98%.
Kemudian, saham emiten pemegang waralaba California Fried Chicken (CFC), PTSP, ambles 4,46% dalam sepekan. Saham ini tergolong saham 'tidur' karena jarang sekali aktif di bursa.
Dalam sebulan terakhir, saham ini hanya bergerak sekali, yakni ketika ambles 4,46% ke Rp 5.350, pada Senin (7/6) lalu.
Adapun saham pengelola restoran waralaba Pizza Hut Indonesia (PZZA) juga terkoreksi 2,11% dalam sepekan. Terakhir, saham emiten operator waralaba brand Starbucks dan Pizza Marzano, MAPB, masih mampu naik 0,71% dalam seminggu kendati dalam 2 hari terakhir stagnan.
Diwartakan CNBC Indonesia, Rabu (9/6), sejumlah restoran McDonald's di Tanah Air diserbu pembeli dan para penggemar berat boyband asal Negeri Ginseng, BTS, berkat adanya menu baru yang bernama BTS Meal.
Seiring dengan antrean yang semakin membeludak, pihak Kepolisian akhirnya menutup sejumlah restoran McDonald's di Jakarta. Pihak TMC Polda Metro Jaya mengumumkan hal tersebut dalam akun Twitternya.
Salah satu antrean yang ditutup adalah yang terjadi di McDonald's Puri Kembangan Jakarta Barat. Pihak Satlantas Jakarta Barat melakukan penindakan bersama dengan Dinas Perhubungan.
Penutupan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memutuskan mata rantai Covid-19.
Selain di Puri Kembangan, antrean McDonald's Sunter Jakarta Utara juga akhirnya ditutup. Alasan yang penutupan juga sama sebagai cara memutus mata rantai Covid-19.
Membeludaknya kunjungan ke McDonald's kemarin diiringi denan dirilisnya data penjualan ritel Tanah Air yang akhirnya tumbuh positif per April.
Pada pukul 10.00 WIB tadi pagi, Bank Indonesia (BI) melaporkan, penjualan ritel yang dicerminkan oleh Indeks Penjualan Riil (IPR) pada April 2021 berada di 220,4. Naik 17,3% dibandingkan bulan sebelumnya (month-month/mtm) dan 15,6% dari April 2020 (year-on-year/yoy).
Kali terakhir penjualan ritel mampu tumbuh positif secara tahunan adalah pada November 2019. Artinya, kontraksi sudah terjadi selama 16 bulan beruntun.
Sejalan dengan berlanjutnya kenaikan permintaan pada periode Ramadan dan Idulfitri, kinerja penjualan diperkirakan akan kembali tumbuh positif pada Mei 2021.
IPR Mei 2021 diperkirakan tumbuh 1,6% (mtm) dan 12,9% (yoy), meskipun tidak setinggi pertumbuhan bulan sebelumnya. Perlambatan diprakirakan terutama terjadi pada Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau dan Subkelompok Sandang.
Kembali positifnya data penjualan ritel terbaru bisa menjadi katalis positif bagi industri makanan dan minuman (F&B) dan sektor ritel Tanah Air.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh BTS Meal, Siapa di Balik Investor McD Indonesia?