Heroik! Dibuka Merah, IHSG Sesi I Anteng di Atas Level 6.000

Putra, CNBC Indonesia
09 June 2021 11:53
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,15% ke level 6.008,34 pada perdagangan sesi pertama Rabu (8/6/21) setelah sempat dibuka merah 0,44% pagi tadi.

Nilai transaksi hari ini sebesar Rp 6,9 triliun dan terpantau investor asing menjual bersih Rp 146 miliar di pasar reguler.

Asing melakukan pembelian di saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 41 miliar dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 78 miliar.

Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) yang dilego Rp 142 miliar dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) yang dijual Rp 73 miliar.

Rilis data domestik, para investor bakal menantikan rilis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) oleh Bank Indonesia (BEI).

Dalam Survei Konsumen edisi IKK April 2021 berada di 101,5, naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 93,4.

IKK menggunakan angka 100 sebagai titik mula. Kalau sudah di atas 100, maka artinya berada di zona optimistis, konsumen pede dalam memandang prospek perekonomian saat ini hingga enam bulan ke depan.

Menurut catatan BI, IKK April 2021 merupakan angka optimisme pertama kali sejak IKK masuk zona pesimis pada April tahun lalu.

IKK adalah salah satu indikator mula (leading indicator) yang berguna untuk 'menerawang' arah perekonomian ke depan. Jadi apabila IKK mulai kembali positif, ini bisa menjadi indikasi prospek ekonomi ke depan bakal membaik.

Dari sentimen eksternal, pelaku pasar masih akan menunggu rilis data indeks harga konsumen (CPI) per Mei pada Kamis besok (10/6) untuk melihat lebih lanjut mengenai perkembangan inflasi AS, dan bagaimana data inflasi bisa mempengaruhi keputusan the Fed untuk mengetatkan kebijakan moneternya.

"Kita sedang menunggu angka inflasi, menunggu lebih banyak dari (Federal Reserve), menunggu musim pendapatan." Ia melanjutkan, "Tidak banyak yang memotivasi pasar hari ini."

Ekonom memprediksi CPI naik 4,7% secara tahunan. Pada bulan April lalu, CPI meningkat 4,2% secara tahunan, yang merupakan kenaikan tercepat sejak 2008.

Selanjutnya, semua mata akan tertuju pada rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC)the Fed berikutnya yang dijadwalkan pada 15 dan 16 Juni.

Ini lantaran investor menunggu pernyataan pejabat bank sentral tentang inflasi dan kebijakan moneter bank sentral. Pernyataan teranyar oleh pejabat menunjukkan The Fed mulai bersiap mengurangi pembelian asetnya (tapering off).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular