
Asing Obral Saham Big Cap, IHSG Nyungsep Jelang Closing!

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah ditutup dengan apresiasi tipis 0,02% ke level 6.066,41 pada penutupan sesi pertama perdagangan tadi siang, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) malah melorot ke zona merah 12 menit sebelum penutupan pasar Senin (7/6/2021).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG menyusut 0,04% ke 6.062,949. Seiring dengan memerahnya IHSG, investor asing tercatat keluar dari bursa saham domestik dengan nilai jual bersih (net sell) mencapai Rp 202,78 miliar.
Amblesnya IHSG diwarnai aksi obral asing ke saham-saham perbankan big cap (saham dengan kapitalisasi pasar di atas Rp 100 triliun). Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) ambles 1,84% ke Rp 4.260/saham dengan net sell Rp 140,1 miliar. Net sell ini menjadi yang paling tinggi di bursa hari ini.
Kemudian, saham bank pelat merah lainnya, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) anjlok 2,67% ke p 5.475/saham seiring net sell sebesar Rp 17,7 miliar.
Para investor tampaknya mulai melakukan ambil untung (profit taking) setelah pada pekan lalu IHSG melesat tajam 3,7% sepanjang pekan lalu ke 6.065,166.
Bank Indonesia (BI) akan merilis data cadangan devisa (cadev) per akhir Mei 2021 pada Selasa (8/6) pagi. Menurut prediksi Trading Economics, angka cadev Mei akan meningkat menjadi US$ 140 miliar.
Sebelumnya, BI melaporkan angka cadangan devisa per akhir April 2021 sebesar US$ 138,8 miliar, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Maret 2021 sebesar US$ 137,1 miliar. Ini adalah rekor tertinggi sepanjang Indonesia merdeka.
Sementara itu dari negeri Paman Sam, Departemen Tenaga Kerja AS mengumumkan adanya 559.000 penyerapan tenaga kerja baru. Meski angka itu di bawah ekspektasi ekonom dalam pollingDow Jonesyang memperkirakan angka 671.000, tetapi capaian tersebut jauh lebih baik dari penyerapan April sebanyak 266.000.
Angka pengangguran juga terus menurun, menjadi 5,8%, dari periode April sebesar 6,1%. Capaian itu juga lebih baik dari ekspektasi ekonom dalam polling Dow Jones yang semula memprediksi angka 5,9%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Big Cap & Medium Cap Bahu Membahu Dorong IHSG Sentuh 7.000