Cardano & Nervos Kolaborasi, Transaksi Kripto Lebih Mudah

Ferry Sandria, CNBC Indonesia
03 June 2021 13:20
Gambar Cover, Uang Kripto
Foto: Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Blockchain publik asal China, Nervos dan tim pengembang di belakang Cardano, IOHK, bekerja sama untuk membangun 'jembatan' lintas platform untuk menghubungkan jaringan Cardano dan Nervos.

Proyek blockchain publik Nervos dan Cardano mengatakan berencana untuk mengaktifkan pertukaran informasi di seluruh platform mereka dalam enam minggu ke depan.

Jembatan ini merupakan upaya mereka dalam mewujudkan tujuan bersama untuk menemukan 'Bluetooth' industri kripto, di mana pengguna memiliki pengalaman yang mulus saat menggunakan jaringan blockchain, terlepas dari rantai platform manapun yang mereka gunakan.

Perusahaan melalui siaran persnya mengatakan bahwa peluncuran ini penting karena akan menghubungkan dua ekosistem bernilai miliaran dolar dari segi kapitalisasi pasar. Ini adalah jembatan pertama untuk cardano (ADA) yang saat ini bernilai US$56,3 miliar dan merupakan aset kripto terbesar keempat di pasar.

Jembatan ini (Force Bridge) akan memungkinkan pengguna untuk bertransaksi secara bergantian dengan mata uang asli Nervos atau Cardano (CKB dan ADA). Ini juga akan memungkinkan pengguna untuk membuat token terbungkus (wrapped token) mereka sendiri.

Wrapped token adalah inovasi yang bertujuan untuk mengatasi keterbatasan pertukaran informasi lintas platform antara dua blockchain. Hal ini dikarenakan koin yang ada di blockchain tertentu tidak bisa begitu saja ditransfer ke yang lain, alasan mengapa bitcoin tidak dapat beroperasi di jaringan ethereum. Mirip dengan bagaimana stablecoin dipatok dengan nilai mata uang fiat, wrapped token dipatok dengan nilai aset kripto lain.

Jembatan ini diharapkan dapat mengurangi biaya transaksi di kedua platform aset kripto serta sekaligus mengurangi beban tambahan bagi pengguna untuk memiliki dompet yang berbeda demi mengakses fitur dari kedua jaringan.

Ini akan memungkinkan pengembang dari kedua platform dalam mengakses layanan dan fitur untuk memperluas aplikasi dan basis pengguna mereka yang terdesentralisasi, kata perusahaan.

"Kami percaya bahwa teknologi blockchain hanya akan diterima secara luas ketika pengguna tidak terpenjara dalam satu blockchain atau standar," kata CTO IOHK Romain Pellerin.

"Jembatan seperti ini mutlak dibutuhkan untuk memastikan bahwa pengguna memiliki pengalaman yang mulus."

Ini bukan pertama kalinya kedua proyek berkolaborasi. Pada bulan Desember mereka meluncurkan inisiatif penelitian bersama untuk meningkatkan keamanan smart contract dengan meningkatkan Output Transaksi yang Tidak Dibelanjakan - metode akuntansi umum yang digunakan oleh blockchain.

Mereka juga mengumumkan akan melanjutkan pengembangan open-source di masa depan sambil mengeksplorasi pembuatan standar universal untuk metode akuntansi.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Udah Seminggu Kripto 'Kebakaran', Siap-Siap Serok?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular