
Di Balik IPO Terbesar ASEAN, Ada Keluarga RI-Filipina!

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar mengejutkan datang dari Manila, Filipina. Perusahaan konsumer yang dibangun oleh keluarga pebisnis Indonesia-Filipina berhasil mencatatkan saham Bursa Efek Filipina (Philippine Stock Exchange) lewat mekanisme penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).
Itu menjadi IPO terbesar di Bursa Efek Filipina tahun ini.
Perusahaan tersebut yakni Nissan Monde Corporation yang tercatat pada Selasa (1/6/2021) dengan kode saham Monde. Data Bursa Filipina mencatat, saham Monde stagnan di level 13,48 peso Filipina pada perdagangan Rabu kemarin (2/6/2021). Harga saham itu setara Rp 4.017/saham (kurs Rp 298/peso).
Monde Nissin adalah produsen mi instan Lucky Me!, merek ikonik di Asia Tenggara yang bersaing dengan brand Indomie milik PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).
Produsen makanan olahan daging Quorn ini akhirnya go public di Filipina dengan mengumpulkan dana IPO 48,6 miliar peso Filipina atau sekitar US$ 1 miliar (setara dengan Rp 14,30 triliun, kurs Rp 14.300/US$).
Menurut Dealogic, IPO Moden Nissin ini menandai penawaran umum perdana terbesar di negara itu, dan masuk dalam daftar perusahaan makanan dan minuman terbesar di Asia Tenggara.
"Sebagian besar dana IPO akan digunakan untuk meningkatkan produksi barang-barang konsumen perusahaan, terutama Quorn, kata CEO Monde Nissin Henry Soesanto, dikutip CNN Business, Kamis (3/6/2021).
Henry adalah orang Indonesia dan menjadi petinggi di beberapa perusahaan grup di antaranya di Monde Land, Inc., Monde Rizal Properties, Inc., Monde Nissin Singapore Pte. Ltd., Monde Nissin UK Ltd., Monde Nissin International Investments Ltd., Monde Nissin Holdings (Thailand) Ltd., Monde Nissin New Zealand Limited, All Fit & Popular Foods Inc. Dia adalah lulusan Institut Teknologi Surabaya, sebagaimana dikutip dalam situs resmi Monde Nissin.
Monde Nissin mengakuisisi merek ayam 'tanpa daging' yakni Quorn yang berbasis di Inggris pada 2015 seharga £550 juta atau sekitar US$ 847 juta pada saat itu, atau sekitar Rp 12 triliun. Quorn merupakan 'daging' yang berasal dari jamur yang difermentasi.
Dengan ruang protein alternatif yang siap untuk pertumbuhan eksplosif selama 10 tahun ke depan, "kami tidak ingin melewatkan kesempatan itu," kata Soesanto kepada CNN Business dalam sebuah wawancara dari Manila.
"Kami pikir [peningkatan] kapasitas [produksi] sangat penting untuk dua hingga tiga tahun ke depan, setidaknya untuk tumbuh dengan kecepatan yang sama dengan sektor ini."
Perusahaan juga ingin meningkatkan penjualan mi instannya di Asia, yang digambarkan sebagai "bisnis inti" mereka.
NEXT: Mau Dual Listing di AS-London
Soesanto menjelaskan perseroan juga mempertimbangkan kemungkinan listing ganda atau dual listing. Perusahaan tidak mengesampingkan gagasan penawaran sekunder di bursa saham Inggris, di mana Nissin memegang sekitar seperempat dari portofolionya.
"Saya tidak bisa mengatakannya sedini sekarang, tapi semuanya mungkin [dual listing di Inggris]," kata Soesanto.
"Bisa jadi London, bisa jadi AS, tapi kita tidak tahu kapan."
Terkait dengan IPO ini, meski melantai di Bursa Filipina, pebisnis asal Indonesia ternyata memiliki peran besar untuk turun tangan dalam membesarkan perusahaan merek mi instan nomor satu di Filipina ini.
Hal ini terlihat dari hanya satu dari enam pemegang saham terbesar perusahaan yang merupakan warga negara Filipina, yaitu Betty T. Ang yang menjabat sebagai direktur dan presiden, dengan lima lainnya merupakan warga negara Indonesia (WNI).
Situs resmi Monde Nissin mencatat, Betty Ang merupakan istri dari Hoediono Kweefanus, keluarga besar Kweefanus yang juga merupakan salah satu pemilik PT Khong Guan Biscuit Indonesia.
Hoediono Kweefanus (69 tahun) yang merupakan wakil direktur utama beserta Hartono Kweefanus (71 tahun) yang bertindak sebagai direktur utama merupakan warga negara Indonesia dan pemegang saham utama Monde Nissin yang merupakan anak dari pendiri perusahaan.
Hoediono Kweefanus juga menjadi presiden dan direktur di beberapa perusahaan grup yakni PT Nissin Biscuit dan PT Monde Makkota, lalu direktur Monde Nissin Singapore Pte. Ltd., Monde Nissin International Investments Ltd., Monde Nissin Holdings (Thailand) Ltd., Monde Nissin New Zealand Limited, KBT International Holdings, Inc., Monexco International Ltd., dan Monde Nissin (Thailand) Co. Ltd.
Sementara Hartono Kweefanus (Chairman of the Board Monde Nissin) juga menjadi direktur di Monde M.Y. San Corporation, PT Khong Guan Biscuit Indonesia, dan KBT International Holdings, Inc., serta Direktur Monde Land, Inc.
Adapun CEO Monde Nissin dijabat Henry Soesanto.
Mengutip situs resmi Monde Nissin, Henry merupakan orang yang cukup penting di Monde, baik di kantor pusat maupun di cabang-cabang internasionalnya.
Ia menjadi petinggi di beberapa perusahaan cabang seperti Monde Land, Inc., Monde Rizal Properties, Inc., Monde Nissin Singapore Pte. Ltd., Monde Nissin UK Ltd., Monde Nissin International Investments Ltd., Monde Nissin Holdings (Thailand) Ltd., Monde Nissin New Zealand Limited, All Fit & Popular Foods Inc.
Henry juga mengenyam bangku perkuliahan strata satunya di Institut Teknologi Surabaya. Ia lalu melanjutkan studi masternya dalam jurusan Teknik Kimia dan menyelesaikan eCornell University, Program Sertifikat Nutrisi Berbasis Tanaman di Amerika Serikat.
Monde Nissin awalnya didirikan oleh pengusaha Indonesia Hidajat Darmono yang juga dikenal sebagai Kwee Boen Twie pada tahun 1979 yang berfokus pada industri makanan dan minuman ringan.
Perusahaan tersebut awalnya berdiri dengan nama Monde Denmark Nissin Biscuit Corporation dengan produk pertama Nissin Butter Coconut Biscuits and Nissin Wafers.
Selain memiliki afiliasi tidak langsung dengan Khong Guan, pada tahun 2016, Monde Nissin menandatangani perjanjian usaha patungan dengan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), produsen produk roti terbesar di Indonesia pemilik merek dagang Sari Roti untuk mendirikan Sarimonde Foods Corporation.
Khong Guan merupakan perusahaan yang didirikan di Singapura oleh imigran asal Fujian, Tiongkok dan sempat berpindah ke Malaysia ketika Jepang menginvasi Singapura sebelum menjadi sangat besar di pasar Indonesia.
Keluarga besar pemilik Monde Nissin ini memang sangat jarang muncul ke hadapan publik.
Majalah Forbes bahkan menjuluki konglomerat ini sebagai salah satu taipan paling misterius di Asia.
Pada tahun 2017 Forbes memperkirakan total kekayaan Hartono Kweefanus mencapai US$ 540 juta setara Rp 7,83 triliun, sedangkan kekayaan Betty Ang dan suami Hoediono Kweefanus ditaksir mencapai US$ 880 juta atau setara Rp 12,76 triliun.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mi Instan Ini Cetak IPO Terbesar se-ASEAN, CEO-nya Indonesia!
