
Dear Investor! Besok Trading, Pantengin 2 Isu Gede Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Hijaunya bursa Asia saat libur Hari Lahir Pancasila di dalam negeri serta bursa Paman Sam AS yang diprediksikan akan memulai perdagangan di zona apresiasi akan menjadi tenaga tersendiri bagi bursa saham Tanah Air untuk menghijau pada perdagangan besok, Rabu (2/6/2021).
Keyakinan di kalangan para pelaku pasar kembali kuat mengenai perekonomian AS untuk kembali bertumbuh pascadiserang Corona, dengan pembukaan ekonomi yang semakin gencar karena suksesnya program vaksinasi AS.
Lebih dari setengah populasi AS saat ini sudah menerima paling tidak satu dosis vaksin corona, dilansir dari data yang dipublikasikan oleh Center of Disease Control (CDC) yang dipublikasikan Minggu (30/5/21).
Bahkan penambahan kasus corona harian hanya berada di angka 12 ribu orang dan menjadi yang terendah sejak Maret 2020.
Selanjutnya dari data ekonomi, ada dua isu besar.
Pertama, laporan klaim pengangguran yang dirilis Jumat lalu menjadi penambah keyakinan para pelaku pasar bahwa perekonomian AS sudah mulai kembali pulih.
Keyakinan ini akan kembali dipantau mengingat pada hari ini ISM akan merilis data PMI manufaktur AS bulan Mei di mana konsensus kembali memprediksi adanya perbaikan ekonomi terutama di sektor manufaktur yang ditunjukkan oleh PMI yang diprediksi naik ke level 60,9 dari posisi bulan April di angka 60,7.
Selasa lalu rilis data manufaktur di dataran Eropa juga tergolong positif dan menjadi kenaikan sektor manufaktur Benua Biru yang tertinggi tahun ini, hal yang sama juga terjadi di China dimana aktifitas produksinya terjadi kenaikan yang sangat kencang di bulan Mei sehingga menjadi kenaikan tertinggi tahun ini.
Kedua, dari dalam negeri, pada perdagangan besok pasar akan memantau rilis data PMI Manufaktur di Indonesia setelah negara-negara Benua Kuning lain yang sudah merilis PMI Manufaktur bulan Mei pada perdagangan hari ini. Konsensus memprediksikan PMI Manufaktur Markit Tanah Air akan naik tipis dari posisi bulan April di angka 54,1 menjadi 54,6 di bulan Mei.
Selain itu rilis data inflasi bulan Mei juga akan terus dipantau para pelaku pasar untuk memprediksikan apakah RI sudah sembuh dari permasalahan daya beli. Konsensus Inflasi akan naik di bulan Mei di level 0,32% dari posisi bulan April di angka 0,13%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat
