
Malaysia Lockdown 2 Pekan, Harga CPO Jeblok ke Bawah RM 4.000

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) jeblok ke bawah 4.000 ringgit (RM) per ton di pekan ini. Malaysia yang resmi menerapkan lockdown memberikan tekanan bagi minyak nabati ini.
Melansir data Refinitiv, pada Selasa (1/6/2021) harga CPO kontrak Agustus di Bursa Derivatif Malaysia pagi tadi jeblok 1,7% ke RM 3.852/ton. Level tersebut merupakan yang terendah sejak 20 April lalu. Sore ini, harga CPO berhasil pulih dan berada di RM 3.919/ton, atau stagnan dibandingkan harga penutupan Senin kemarin.
Malaysia resmi menerapkan lockdown nasional secara total untuk semua sektor sosial dan ekonomi mulai hari ini hingga 14 Juni.
Hal tersebut dilakukan setelah pada Jumat (28/5/2021) negara itu memecahkan rekor infeksi harian baru dengan angka 8.290 kasus infeksi. Angka tersebut angka yang tertinggi dalam sejarah pandemi Covid-19 di Malaysia.
Pengumuman lockdown total disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin. "Hanya sektor ekonomi dan jasa penting yang akan diizinkan untuk beroperasi," ujar Muhyiddin dilansir Straits Times, Sabtu (29/5/2021).
Desakan untuk lockdown total sudah muncul sebelum keputusan Muhyiddin. Sebelumnya Sultan Negara Bagian Johor, Sultan Ibrahim Iskandar, meminta pemerintah Malaysia mempertimbangkan penguncian penuh alias "full lockdown".
Kenaikan kasus Covid-19 di Malaysia bahkan lebih ngeri ketimbang India jika melihat salah satu indikator epidemiologi berupa kenaikan kasus per 1 juta penduduk di Malaysia sudah lebih tinggi dibandingkan dengan India.
Berdasarkan catatan CNBC International, rata-rata kasus infeksi Covid-19 harian di Malaysia per satu juta orang mencapai angka 205, jauh lebih tinggi ketimbang India yang mencapai 150.
Populasi Malaysia memang tak sebesar India karena hanya menampung 32 juta penduduk. Jelas jauh sekali jika dibandingkan dengan Negeri Bollywood. Namun jika angka pertambahan kasus harian per satu juta penduduknya lebih tinggi maka sudah jelas Malaysia sedang dalam keadaan darurat.
Tekanan lockdown terhadap CPO terlihat dari kemerosotan harganya di saat harga minyak mentah melesat. Minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) hari ini naik lebih dari 2%, sementara Brent 1,4%.
Minyak nabati seperti CPO banyak digunakan sebagai bahan baku biodiesel yang merupakan produk substitusi bahan bakar fosil. Ketika harga minyak naik, ada kecenderungan harga minyak nabati juga ikut terangkat. Tetapi hari ini, CPO masih turun meski harga minyak mentah naik tajam.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gapki: Belum Ada Dampak Signifikan Lockdown Malaysia ke CPO