
Simak! Ini Ramalan Sri Mulyani Soal Nasib Rupiah Hingga 2025

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa range nilai tukar rupiah masih ada kecenderungan untuk penguatan. Pemerintah pun sudah memiliki proyeksi nilai tukar rupiah hingga 2025.
Beberapa faktor yang diperkirakan dapat mendorong penguatan rupiah, kata Sri Mulyani diantaranya yakni pemulihan ekonomi global dan domestik serta aktivitas perdagangan internasional.
Selain itu, dampak positif beberapa langkah reformasi struktural seperti Undang-Undang Cipta Kerja dan Lembaga Pengelola Investasi pada ekonomi dan arus investasi asing.
Penguatan nilai tukar rupiah juga didorong dari stance kebijakan moneter Amerika Serikat yang diperkirakan masih akomodatif untuk mendorong pemulihan ekonomi. Selain itu juga, reformasi sektor keuangan ke depan mendorong perbaikan pendalaman pasar keuangan.
"Range (nilai tukar rupiah) masih ada tren kecenderungan penguatan, meskipun terbatas. Ini karena pemilihan global dan domestik akan meningkatkan aktivitas perdagangan. Saat ini ekspor tumbuh lebih tinggi dari impor. Sehingga trade account kita positif dan CAD (current account deficit) menurun atau menjadi surplus," jelas Sri Mulyani.
Dalam paparan yang disampaikan Sri Mulyani, berikut proyeksi nilai tukar rupiah 2021 - 2025:
- Tahun 2021 nilai tukar rupiah diproyeksikan antara Rp 14.200 - Rp 14.800, dengan outlook Rp 14.450
- Tahun 2022 nilai tukar rupiah diproyeksikan antara Rp 13.900 - Rp 15.000
- Tahun 2023 nilai tukar rupiah diproyeksikan antara Rp 13.800 - Rp 15.000
- Tahun 2024 nilai tukar rupiah diproyeksikan antara Rp 13.600 - Rp 15.000
- Tahun 2025 nilai tukar rupiah diproyeksikan antara Rp 13.500 - Rp 15.000
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Keok 2023! Dolar Tembus Rp15.255, di Atas Asumsi APBN