Bank Jago Salip HM Sampoerna & Chandra Asri Sekaligus

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
31 May 2021 11:52
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Asing mengkoleksi beberapa saham-saham big cap yang menjadi penyusun terbesar IHSG yaitu trio PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Namun di tengah tren kenaikan harga emas dan tembaga, investor asing ternyata juga melakukan pembelian saham emiten tambang PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).

Hal Ini menjadi indikasi bahwa investor tak mau ketinggalan momentum kenaikan harga emas yang diharapkan membuat kinerja keuangan emiten tambang ini menjadi solid.

Sementara itu, data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang bagus pada periode April 2021 membuat bursa saham Wall Street sumringah dan semangatnya menyebar ke pasar keuangan Asia, tak terkecuali Indonesia.

Pekan lalu, jumlah warga AS baru yang mengajukan klaim pengangguran turun jauh melebihi ekspektasi pekan lalu dan menjadi level terendah selama 14 bulan terakhir di angka 406 ribu seiring dengan restriksi pasca Covid-19 yang terus diperlonggar.

Di sisi lain dari dalam negeri Bank Indonesia (BI) juga memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di 3,5%. Level terendah sejak Indonesia merdeka. Fokus BI sekarang adalah menjaga stabilitas rupiah.

Rupiah yang stabil menjadi salah satu modal utama bagi investor asing untuk membeli aset keuangan domestik. Ketika rupiah stabil maka confidence investor asing akan terbangun sehingga mereka menjadi lebih yakin berinvestasi di dalam negeri.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular