Bursa Benua Biru Dibuka Menguat, Didorong Sentimen Ini

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
26 May 2021 16:10
The German share prize index DAX board is photographed early afternoon on the day of the Brexit deal vote of the British parliament in Frankfurt, Germany, January 15, 2019. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Foto: Frankfurt Stock Exchange (DAX) (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa menguat pada pembukaan perdagangan Rabu (26/5/2021), menyusul sejumlah pembuat kebijakan bank sentral berjanji untuk melonggarkan kebijakan moneter meskipun ada tanda-tanda kenaikan inflasi baru-baru ini. Pernyataan tersebut menenangkan investor yang khawatir tentang prospek inflasi ke depan.

Indeks Stoxx 600 yang berisi 600 saham unggulan Benua Biru naik 0,28 ke 446,46 pada pembukaan. Indeks saham sektor teknologi memimpin kenaikan Stoxx 600 dengan terangkat 0,38%, diikuti dengan real estate yang naik 0,34%.

Adapun indeks DAX Jerman terapresiasi 0,23% ke 15.500,660, indeks FTSE Inggris menguat 0,03% ke Rp 7.031,680 dan indeks CAC Prancis bertambah 9,39 poin atau naik 0,15% ke 6.399,66.

Selain itu, mengutip Reuters, Rabu (26/5/2021), pelaku pasar juga merasa nyaman seiring pejabat Federal Reserve, the Fed, Amerika Serikat (AS) menegaskan kembali sikap kebijakan moneter yang dovish. Sementara anggota dewan Bank Sentral Eropa Fabio Panetta mengatakan bank seharusnya tidak mengurangi laju pembelian aset mulai bulan depan.

Diwartakan Reuters, sebagian besar pembuat kebijakan the Fed lainnya setuju bahwa peningkatan inflasi, yang sebesar 4,2% pada bulan April, kemungkinan besar hanya sementara.

Para pelaku pasar Eropa akan mengamati sejumlah rilis data hari ini. Pertama, terkait Tinjauan Stabilitas Keuangan Riksbank Swedia. Kemudian, investor juga sedang menantikan data Keyakinan Bisnis dan Keyakinan Konsumen di Perancis pada bulan Mei, yang sedang berlangsung sejak 13.45 WIB siang ini.

Selain itu, pengumuman laju tingkat pengangguran Swedia bulan April 2021 juga akan dirilis pada 14.30 WIB.

Sementara, bursa acuan global, yakni Wall Street, ditutup melemah pada perdagangan Selasa (25/5/2021) waktu AS atau Rabu pagi waktu Indonesia, menyusul beberapa sentimen negatif tentang masa depan ekonomi Amerika Serikat (AS) pascapandemi.

Mengacu data CNBC, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) berakhir turun 0,2% di level 34.312,46, dan S&P 500 yang punya konstituen saham lebih banyak juga minus 0,2% dan berakhir di level 4.188,13.

Adapun Indeks Komposit Nasdaq yang kaya akan saham-saham teknologi turun 0,03% cenderung flat di 13.657,17.

Sentimen negatif timbul menyusul data dari The Conference Board yang menunjukkan indeks kepercayaan konsumen AS bergerak datar pada Mei ini, yang menandakan orang Amerika merasa kurang optimistis tentang pekerjaan dan lingkungan bisnis dalam beberapa bulan mendatang bahkan ketika mereka melihat kondisi saat ini secara positif.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Eropa Menguat di Sesi Awal Perdagangan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular