Kacau! Para Spekulan Pakai Utang Main Kripto & Pemicu Crash

chd, CNBC Indonesia
26 May 2021 13:20
Gambar Konten, Uang Kripto
Foto: Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar mata uang digital (cryptocurrency) atau pasar kripto kembali melanjutkan penguatannya pada pagi hari ini, setelah CEO Tesla, Elon Musk kembali mencuit di Twitternya tentang prospek Bitcoin kedepan.

Namun, apakah benar kenaikan yang masih terjadi di kripto lagi-lagi karena tweet Elon Musk. Sepertinya pergerakan agresif Bitcoin dan koin digital lainnya belakangan ini didorong oleh lebih dari sekadar tindakan keras China dan Amerika Serikat (AS) atau cuitan Elon Musk.

Beberapa analis mengatakan bahwa sebenarnya pergerakan kripto yang agresif bukan hanya karena cuitan dari Musk ataupun tindakan keras pemerintah China dan AS terhadap kripto, tetapi juga didorong oleh investor yang mengunakan trading margin di kripto.

Trader yang mengunakan trading margin di pasar cryptocurrency kebanyakan mengalami risiko yang besar dan menyebabkan adanya forced sell atau jual paksa ketika harga kripto turun.

Hal inilah yang menjadi penyebab terbesar atas penurunan harga Bitcoin hingga 30% pada minggu (23/5/2021) akhir pekan lalu. Aksi ini juga dapat menambah volatilitas di kripto, termasuk Bitcoin.

Sebelumnya, harga cryptocurrency sempat ambruk pada akhir pekan lalu. Bitcoin terpaksa kehilangan sekitar sepertiga nilainya dalam hitungan jam saja.

Namun, pada Senin (24/5/2021) malam waktu AS, Bitcoin kembali melonjak hampir menyentuh level US$ 40.000. Walaupun berhasil rebound, tetapi Bitcoin masih turun sekitar 33% dari level tertingginya.

Ketika trader menggunakan margin, mereka sebenarnya meminjam dari perusahaan pialang untuk mengambil posisi yang lebih besar di bitcoin. Jika harga turun, mereka harus membayar kembali perusahaan pialang yang dikenal sebagai "margin call".

Sebagai bagian dari itu, sering kali ada harga yang ditetapkan yang memicu penjualan untuk memastikan pedagang dapat membayar kembali pertukaran tersebut.

Brian Kelly, CEO BKCM, menunjuk perusahaan di Asia seperti BitMEX dan mengizinkan menggunakan trading margin dengan perbandingan 100:1 untuk perdagangan mata uang kripto. Sementara, Robinhood tidak mengizinkan trader menggunakan margin untuk mata uang kripto, dan Coinbase hanya mengizinkannya untuk pedagang profesional.

"Harga likuidasi setiap orang cenderung berbeda dan cenderung mendekati, ketika Anda mencapainya, semua pesanan jual otomatis ini masuk, dan harga turun begitu saja," kata Kelly, kepada CNBC International.

Trader Bitcoin telah melikuidasi sekitar US$ 12 miliar dalam posisi levered pada pekan lalu karena harga cryptocurrency sudah kembali melonjak. Eksodus massal ini menghapus sekitar 800.000 akun kripto.

"Leverage di pasar kripto, terutama yang dilakukan oleh investor ritel telah menjadi topik besar yang dapat menonjolkan volatilitas," kata analis JMP, Devin Ryan, dikutip dari CNBC International.

Ketika pasar kripto kembali berkembang, Ryan mengharapkan pengaruh leverage dapat berkurang, apalagi karena saat ini investor institusional lebih banyak masuk di pasar kripto.

Investor, baik ritel maupun institusional telah menuangkan di Bitcoin dan aset digital lainnya pada tahun 2021.

Perusahaan platform cryptocurrency terbesar di dunia, Coinbase melaporkan bahwa volume perdagangan pada kuartal pertama tahun ini mencapai US$ 335 miliar, di mana sekitar US$ 120 miliar adalah investor ritel dan US$ 215 miliar merupakan investor institusional.

Volume perdagangan kuartal I-2021 naik pesat dibandingkan dengan volume perdagangan di periode yang saham tahun 2020 yang baru mencapai sekitar US$ 30 miliar.

Sementara itu, Miliarder Mark Cuban melalui tweet-nya mempertimbangkan aspek leverage di kripto lainnya, seperti Ethereum (Ether).

"Pasar De-Levered hancur. Tidak peduli apa asetnya, entah itu saham, kripto, obligasi, atau properti, Mereka melakukan forced sell di harga yang lebih rendah. Tapi kripto memiliki masalah yang sama dengan yang [pedagang frekuensi tinggi] bawa ke saham, seperti front-running legal, karena biaya gas memperkenalkan latensi yang dapat diperdaya," kata Cuban dalam tweet pekan lalu.

Lending Market

Penyebab lainnya dari aksi jual kripto mungkin berasal dari lending market di Bitcoin yang sedang tumbuh.

Perusahaan kripto seperti BlockFi dan Celsius mengizinkan pemegang Bitcoin untuk menyimpan kripto mereka dengan perusahaan, dengan imbalan suku bunga antara 6% dan 8%.

Namun di back-end, perusahaan-perusahaan itu meminjamkan Bitcoin untuk dana lindung nilai (hedging) dan pedagang profesional lainnya. Mereka juga mengizinkan untuk menggunakan kepemilikan Bitcoin mereka sebagai jaminan untuk pinjaman.

Misalnya, jika seseorang mengambil pinjaman senilai US$ 1 juta dengan menggunakan Bitcoin, lalu harganya turun 30%, maka mereka mungkin saja dapat mempunyai hutang 30% lebih banyak kepada pemberi pinjaman.

″ Saat Anda mencapai tingkat jaminan tertentu, perusahaan akan secara otomatis menjual Bitcoin Anda dan mengirimkan jaminan tersebut kepada pemberi pinjaman, hal ini menambah efek kaskade besar-besaran, di mana ada begitu banyak volume transaksi dan membuat sebagian besar pasar ambruk." "kata Brian Kelly dari BKCM, dilansir dari CNBC International.

 

Regulasi

Fakta bahwa Bitcoin tidak diatur oleh bank sentral, membuat kripto sangat berharga bagi investornya.

Tetapi karena kurangnya peran otoritas pusat dan peningkatan adopsi, regulator akhirnya mulai bertindak lebih keras. Departemen Keuangan AS mengumumkan pada Kamis (20/5/2021) lalu bahwa akan memerlukan transfer senilai US$ 10.000 atau lebih dalam kripto untuk dilaporkan ke Internal Revenue Service.

"Pasar tidak memiliki backstop yang sama dengan pasar konvensional lainnya. Dalam beberapa hal, pasar kripto mungkin saja lebih tertata dan tidak dipengaruhi oleh pembeli pilihan terakhir." kata Ryan.

Meski begitu, Ryan mengatakan bahwa pembuatan regulasi sangat positif bagi aset digital dan dapat memvalidasi pasar kripto.

"Pasar kripto memang masih dalam masa-masa awal, oleh karena itu mereka sedang melalui fase pematangan di mana penskalaan dan adopsi meningkat dan volatilitas terus mengikutinya disaat pasar sedang berkembang," kata Ryan.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Microstrategy Siap Tambah Tumpukan Bitcoin, BTC Naik Tipis Pagi Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular