PLN Tak Henti Tuai Cuan, Sampai April 2021 Laba Rp 5,2 T

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
25 May 2021 18:11
PLN
Foto: PLN

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 5,2 triliun selama Januari-April 2021, berbanding terbalik dari kondisi rugi Rp 13,9 triliun pada periode yang sama tahun lalu (year on year/ yoy).

Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (25/05/2021).

Dia mengatakan, pencapaian laba selama empat bulan pertama 2021 ini disebabkan oleh penurunan rugi selisih kurs.

"Peningkatan laba ini terutama disebabkan oleh penurunan rugi selisih kurs," ungkapnya saat RDP dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (25/05/2021).

Perusahaan mencatat EBITDA sebesar Rp 34,2 triliun dan EBITDA Margin sebesar 29,1% hingga April 2021.

Sementara solvabilitas (tingkat leverage) menunjukkan perbaikan kinerja, antara lain:
- saldo interest bearing debt per 30 April 2021 Rp 448,6 triliun, turun sebesar 0,8% dibandingkan saldo per 31 Desember 2020 yang sebesar Rp 452,4 triliun. Penurunan ini dikarenakan adanya pelunasan lebih besar dibandingkan penarikan utang baru.
- saldo debt per 30 April 2021 mencapai 93,2% dari rencana utang di RKAP Rp 481,5 triliun, sedangkan Debt to EBITDA sebesar 4,38 kali lebih rendah dibandingkan target RKAP 2021 yang sebesar 5,9 kali.

Adapun total aset per 30 April 2021 (unaudited) sebesar Rp 1.599,5 triliun, naik sebesar 0,7% dibandingkan posisi per 31 Desember 2020 (audited). Kenaikan ini terutama karena kenaikan piutang usaha dan pajak dibayar dimuka.

Lalu, total liabilitas per 30 April 2021 sebesar Rp 655,7 triliun, naik sebesar 1% dibandingkan posisi akhir tahun 2020 (audited) karena adanya kenaikan utang usaha.

Untuk arus kas per April 2021, arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi Rp 14,3 triliun. Sementara arus kas yang dikeluarkan untuk aktivitas investasi Rp 13,9 triliun dan arus kas dari aktivitas pendanaan Rp 8,6 triliun, sehingga saldo akhir kas pada posisi per 30 April 2021 menjadi Rp 46,7 triliun.

Seperti diketahui, PLN kemarin, Senin (24/05/2021) baru saja mengumumkan pencapaian laba bersih pada 2020. PLN berhasil membukukan kenaikan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,68 triliun atau 39,3% menjadi Rp 5,95 triliun pada 2020 dari Rp 4,27 triliun pada 2019.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, lonjakan laba bersih PLN di kala pandemi Covid-19 pada 2020 ini dikarenakan berkat adanya efisiensi di sisi teknis dan operasional, serta inovasi melalui program transformasi PLN yang dijalankan sejak April 2020 lalu.

Laporan keuangan tahun 2020 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (PwC Indonesia) dengan Opini Tanpa Modifikasian dan dirilis pada tanggal 24 Mei 2021, menunjukkan kenaikan tersebut.

Dia mengatakan, laba bersih PLN tahun 2020 tersebut dapat bertambah sebesar Rp 13,6 triliun apabila tidak mempertimbangkan pencatatan unrealised loss selisih kurs sebesar Rp 7,7 triliun, serta tambahan pengakuan pendapatan dari penyambungan pelanggan sebesar Rp 5,9 triliun jika pencatatannya dilakukan sama seperti tahun 2019 yang belum menerapkan PSAK 72.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Laba PLN Naik ke Rp 5,9 T di 2020, Ternyata Ini Penyebabnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular