
Triputra Gandeng Temasek & STT GDC Masuk Bisnis Teknologi

Jakarta, CNBC Indonesia - Grup Triputra, kelompok usaha milik Theodore Permadi Rachmat, mulai merambah bisnis teknologi. Konglomerasi di bidang agribisnis, manufaktur, pertambangan, perdagangan & layanan ini, menjadi mitra Temasek dan perusahaan asal Singapura berbisnis di bidang usaha data center.
ST Telemedia Global Data Centres (STT GDC), perusahaan penyedia jasa pusat data (data center) berbasis di Singapura dan Temasek menjadi mitra Triputra dalam membangun platform operasi pusat data baru di Indonesia.
Joint venture ini akan membangun kampus pusat data pertama di Greenland International Industrial Center, di Kota Deltamas, Cikarang, Bekasi. Kampus pusat data ini akan terdiri dari beberapa gedung dengan dukungan kapasitas hingga 72 megawatt untuk memenuhi kebutuhan pengembangan teknologi informasi. Konstruksi fase pertama diharapkan bisa dimulai bulan mendatang dan diperkirakan akan rampung di kuartal I-2023.
"Kebutuhan akan layanan digital dan cloud di Indonesia bertumbuh secara eksponensial dan ini adalah waktu yang paling tepat bagi kami untuk masuk ke industri pusat data," kata Arif Rachmat, Direktur Triputra Group melalu siaran pers, Selasa (25/5/2021).
Menurut Arif, pemerintah Indonesia telah mencanangkan Roadmap Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik dan Roadmap Indonesia Digital 2021-2024 untuk mendukung perekonomian digital yang inklusif, serta mempersiapkan akselerasi pertumbuhan digital terutama untuk pelaku usaha lokal.
"Triputra Group sangat senang dapat bermitra dengan dua perusahaan besar Singapura yang memiliki rekam jejak sangat baik dalam investasi dan juga keahlian di industri ini. Kami berharap dapat menambahkan pengalaman dan pengetahuan kami atas pasar lokal, untuk mendorong pertumbuhan bisnis ini lebih jauh, karena kami yakin pada potensi pertumbuhan digital Indonesia di masa depan. Terlebih lagi, ini akan menjadi pencapaian yang penting bagi perekonomian Indonesia dan kami ingin mendukung Pemerintah untuk mewujudkannya," kata Arif.
Sementara itu, President and Group CEO, STT GDC, Bruno Lopez mengatakan usaha patungan ini menandai masuknya STT GDC ke pasar pusat data (data center) Indonesia.
Triputra Group dan Temasek dinilai memiliki keahlian dan pemahaman pasar yang mendalam di bidangnya masing-masing. Dimana Indonesia adalah negara dengan perekonomian berbasis internet yang terbesar dan bertumbuh paling pesat di wilayah Asia Tenggara berkat tingginya tingkat penggunaan aplikasi dan layanan digital oleh masyarakat.
"Saya sangat yakin bahwa kemampuan kami dalam merancang, membangun dan mengoperasikan pusat data di negara-negara besar lainnya di Asia, digabungkan dengan pengalaman Triputra Group dalam mengoperasikan bisnis di berbagai sektor di Indonesia, serta pengalaman Temasek dalam berinvestasi di Indonesia maupun global, akan menempatkan kami dalam posisi yang baik untuk dapat melayani kebutuhan ekonomi digital di Indonesia yang sedang berkembang pesat," kata Bruno.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Emiten Sawit TP Rachmat Resmi Melantai di BEI, Saham Naik 35%