
Masuk Radar BEI, Cek Jeroan Kinerja Saham Partner Raffi Ahmad

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten yang sempat dikait-kaitkan dengan artis dan youtuber Raffi Ahmad, PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) masuk radar pemantauan Bursa Efek Indonesia (BEI) lantaran pergerakan saham di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA).
Berdasarkan data perdagangan, sebelumnya, emiten yang bergerak di bidang pemasaran perdagangan digital ini berhasil menduduki peringkat ketiga top gainers setelah melonjak 11,11% ke Rp 1.050/saham pada perdagangan Jumat akhir pekan lalu dengan nilai transaksi saham DMMX tercatat sebesar Rp 83 miliar.
Saham DMMX menguat dalam lima hari beruntun. Kenaikan tertinggi terjadi pada Rabu pekan lalu dengan kenaikan sebesar 24,50% ke level 940 per saham. Kemudian pada Jumat juga terjadi kenaikan 11,11% ke level Rp 1.050 per saham dan berlanjut pada perdagangan Senin kemarin dengan penguatan sebesar 4,76% ke level Rp 1100 per saham.
Dengan kenaikan tersebut, sejak awal tahun ini, harga saham DMMZ sudah sudah naik 366,10%, sedangkan sebulan terakhir sahamnya menanjak 88,03%.
Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham DMMX, BEI saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.
"Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang - undangan di bidang pasar modal," kata Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Lidia M. Panjaitan, dalam pengumumannya, dikutip Senin (24/5/2021).
Oleh karena itu para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa; mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya; mengkaji kembali rencana corporate action apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian ha ri sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
DMMX tercatat bekerjasama dengan perusahaan milik Raffi Ahmad, RANS Entertainment untuk membentuk perusahaan patungan untuk membangun platform pemasaran media sosial digital dan pendirian joint venture (JV), PT DMMX Rans Digital (DIGIRANS). Perusahaan ini akan mengelola platform tersebut. DMMX memiliki 33,33% saham senilai Rp 300 juta.
Menanggapi pengumuman BEI terkait UMA tersebut, manajemen DMMX menyampaikan, perseroan telah mengungkapkan kepada publik semua informasi / fakta / kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi harga efek Perseroan serta kelangsungan hidup Perseroan.
"Perseroan tidak mengetahui apa yang terjadi di market ataupun informasi yang menyangkut Perusahaan yang beredar sebagai rumor atau beredar di media massa," ungkap Direktur Utama DMMX, Budiasto Kusuma.
Sebagai perusahaan publik, perseroan berkomitmen untuk selalu menyampaikan Keterbukaan Informasi sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 31/POJK-04/2015 tentang Keterbukaan Informasi atau Fakta Material oleh Emiten atau Perusahaan Publik.
Dari sisi fundamental, perseroan baru melaporkan kinerja keuangan sampai dengan kuartal ketiga 2020. DMMX tercatat membukukan laba bersih senilai Rp 24,80 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 7,32 miliar. Adapun, pendapatan bersih senilai Rp 347,82 miliar naik dari tahun lalu Rp 93,85 miliar.
Aset perseroan sampai dengan 30 September 2020 tercatat sebesar Rp 787,10 miliar. Aset ini terdiri dari liabilitas Rp 109,60 miliar dan ekuitas sebesar Rp 677,39 miliar.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Turun Tajam, BEI Pantau Ketat Pergerakan Saham KSIX