
Tunggu Keputusan dari Thamrin, Rupiah Sulit Bekuk Dolar

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat di kurs berakhir dengan harapan palsu pada perdagangan kemarin (25/5/21). Rupiah harus puas finis dengan stagnasi.
Saat 'lapak' dibuka, rupiah mampu menguat 0,17% ke Rp 14.325/US$. Namun keperkasaan rupiah hanya bertahan saat pembukaan. Seiring perjalanan pasar, penguatan rupiah terus terpangkas.
Hal ini terjadi hingga penutupan pasar spot, dimana kala itu rupiah berakhir stagnan. Di harga penutupan US$ 1 setara dengan Rp 14.350, sama persis dengan penutupan akhir pekan lalu.
Hari ini, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan rekan akan menggelar dan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode Mei 2021 pada 24-25 Mei. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan suku bunga acuan masih bertahan di 3,5%.
Pelaku pasar memperkirakan Bank Indonesia (BI) masih mempertahankan suku bunga acuan pada bulan ini. Wajar, karena MH Thamrin menunggu komitmen perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit lebih dalam lagi.
Sejak pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) mengobrak-abrik perekonomian nasional, BI tidak tinggal diam. BI 7 Day Reverse Repo Rate diturunkan 200 basis poin ke 3,5%. Ini adalah suku bunga acuan terendah dalam sejarah Indonesia merdeka.
Dalam sebulan terakhir, rupiah memang menguat hampir 1% di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). Namun risiko di pasar keuangan dunia masih tinggi, terutama kemungkinan pengetatan di negara-negara maju.
Bank sentral Eropa (ECB) sudah mulai mempertimbangkan untuk mengurangi pembelian surat berharga atau quantitative easing. Bank sentral Inggris (BoE) bahkan sudah melakukannya. Kini, bank sentral pimpinan Andrew Bailey itu membeli obligasi senilai GBP 3,4 miliar per pekan. Lebih sedikit ketimbang sebelumnya yang mencapai GBP 4,4 miliar.
Langkah serupa bukan tidak mungkin segera dilakukan oleh bank sentral negara-negara lainnya, termasuk AS. Dengan demikian, likuiditas global yang saat ini melimpah bakal mulai seret sehingga sulit berharap arus modal bakal deras mengalir ke pasar keuangan negara-negara berkembang, tidak terkecuali Indonesia.
Ketika ini terjadi, maka masa depan rupiah masih penuh tanda tanya. Oleh karena itu, BI berkepentingan menjaga rupiah dengan cara membuat pasar keuangan Indonesia tetap atraktif. Suku bunga harus tetap bisa mendatangkan cuan buat investor, jangan sampai ada persepsi rugi ketika berinvestasi di Indonesia.
Untuk menjaga agar tidak lebih banyak investor asing yang keluar, dan semoga ada yang masuk, Indonesia harus menawarkan sesuatu yang lebih yaitu keuntungan. Penurunan suku bunga acuan akan ikut menurunkan imbal hasil (yield) obligasi sehingga berisiko membuat investor asing semakin ingin keluar. Oleh karena itu, demi menjaga daya tarik pasar keuangan Indonesia, suku bunga acuan sulit untuk turun.
Analisis Teknikal
![]() teknikal |
Pergerakan rupiah dengan menggunakan periode harian (daily) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, rupiah berada di area batas tengah dengan BB yang kembali melebar maka pergerakan rupiah selanjutnya cenderung sideways.
Untuk mengubah bias menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance yang berada di area 14.500. Sementara untuk melanjutkan tren bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 14.200.
Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Saat ini RSI berada di area 49 yang belum menunjukkan adanya indikator jenuh beli ataupun jenuh jual sehingga pergerakan rupiah cenderung netral alias sideways.
Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB di batas tengah dan kembali melebar, maka pergerakan rupiah selanjutnya cenderung terbatas. Hal ini juga terkonfirmasi dengan indikator RSI yang netral.
Rupiah perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mohon Maaf Investor, Rupiah Sedang Mager Dulu Hari Ini