
Saham Teknologi Lippo Meroket, Saat Saham Wulan Guritno Drop

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten Grup Lippo PT Multipolar Tbk (MLPL) berhasil menjadi top gainers pada penutupan sesi I hari ini, Jumat (21/5/2021). Saham MPPA berhasil kembali melejit setelah pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka kembali suspensi saham tersebut mulai tadi pagi.
Setali tiga uang, saham emiten bank milik Grup MNC, PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP), juga melonjak di jajaran para 'jawara' siang ini, melanjutkan penguatan sejak 2 hari lalu.
Berbeda nasib, saham emiten pengelola resto-bar Lucy In The Sky PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY) menjadi 'pecundang' setelah anjlok lebih dari 7%. Sebelumnya, saham emiten yang komisaris independennya artis Wulan Guritno ini sudah 7 kali beruntun ambrol dan menyentuh auto rejection bawah (ARB).
Setelah sempat menguat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona pelemahan di sesi I hari ini. IHSG melorot 0,40% ke posisi 5.774,179 pada penutupan sesi I perdagangan, Jumat (21/5).
Menurut data BEI, ada 180 saham naik, 281 saham merosot dan 163 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,79 triliun dan volume perdagangan mencapai 9,21 miliar saham.
Investor asing pasar saham masuk ke bursa kebangaan rakyat Indonesia dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 80,73 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 5,36 miliar.
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (21/5).
Top Gainers
Lancartama Sejati (TAMA), saham +15,52%, ke Rp 67, transaksi Rp 5,0 M
Putra Rajawali Kencana (PURA), +15,32%, ke Rp 143, transaksi Rp 77,6 M
Perdana Karya Perkasa (PKPK), +10,61%, ke Rp 73, transaksi Rp 4,2 M
Bank MNC Internasional (BABP), +10,00%, ke Rp 99, transaksi Rp 43,4 M
Multipolar (MLPL), +7,18%, ke Rp 388, transaksi Rp 146,4 M
Top Losers
Lima Dua Lima Tiga (LUCY), saham -7,27%, ke Rp 51, transaksi Rp 10,5 M
Centratama Telekomunikasi Indonesia (CENT), -6,40%, ke Rp 234, transaksi Rp 11,5 M
Surya Esa Perkasa (ESSA), -6,28%, ke Rp 358, transaksi Rp 19,5 M
Bank Panin Dubai Syariah (PNBS), -5,88%, ke Rp 112, transaksi Rp 54,9 M
Kapuas Prima Coal (ZINC), -5,59%, ke Rp 135, transaksi Rp 23,6 M
Dilihat dari daftar di atas, saham BABP melonjak 10% ke Rp 99/saham dengan nilai transaksi Rp 43,4 miliar. Penguatan ini melanjutkan kenaikan sejak 2 hari lalu, yakni pada 19 Mei.
Dengan ini, saham BABP sudah melonjak 10,00% dalam sepekan dan 12,50% dalam sebulan terakhir.
Selain BABP, saham MLPL juga melesat 7,18% ke Rp 388/saham. Kendati menguat, asing tercatat melakukan jual bersih di saham ini sebesar Rp 11,41 miliar.
Saham MLPL kembali 'ngegas' setelah BEI kembali membuka 'digembok' suspensi.
Pada Kamis (20/5), BEI melakukan suspensi saham MLPL dalam rangka cooling down, lantaran terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham induk PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) ini.
Gerak saham MLPL dalam sebulan terakhir tergolong 'liar', dengan lonjakan mencapai 153,59%. Adapun dalam sepekan, saham ini melejit 71,68%.
Secara year to date (ytd), saham MLPL sudah 'terbang' setinggi 446,48%.
Dalam 30 hari perdagangan terakhir, saham MLPL setidaknya sudah 5 kali menduduki posisi 5 besar top gainers, yakni pada 23 April (naik 14,81%), 27 April (7,78%), 29 April (17,71%), 17 Mei (24,78%) dan 18 Mei (22,70%).
Adapun sentimen terbaru yang ikut mendorong kenaikan saham MLPL ialah terkait konfirmasi perusahaan atas kabar masuknya PT Aplikasi Karya Anak Bangsa alias Gojek ke MPPA dengan membeli 4,76% saham perusahaan.
Multipolar, sebagai induk usaha MPPA, melepas saham sebanyak 11,9% ke tiga entitas perusahaan. Dari 11,9% saham MPPA yang dilepas itu, masing-masing dibeli Panbridge Invesment Ltd sebesar 3,33%, Threadmore Capital Ltd sebesar 3,81%, dan PT Pradipa Darpa Bangsa sebesar 4,76%.
Melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (11/5/2021), manajemen MLPL menjelaskan PT Pradipa Darpa Bangsa adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa aktivitas profesional, ilmiah, dan teknis.
Sebanyak 99,996% saham Pradipa itu dipegang oleh PT Aplikasi Karya Anak Bangsa, pemilik Gojek, dan sebesar 0,004% dipegang oleh PT Dompet Karya Anak Bangsa alias GoPay.
Adapun saham yang 'duduk di kursi pesakitan' ialah saham LUCY, yang anjlok 7,27% ke Rp 51/saham.
Catatan saja, saham LUCY tercatat di Papan Akselerasi yang memungkinan harga saham ini bisa naik dan turun di rentang 10%.
Dengan ini, harga saham LUCY sudah lebih rendah dari harga saat penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) yang sebesar Rp 100/saham.
Tidak seperti sejumlah saham yang baru IPO lainnya, masa 'demam ARA (auto rejection atas)' LUCY sangat singkat, yakni hanya di hari pertama pencatatan saham, pada 5 Mei 2021.
Setelah sempat naik 1,82% pada Kamis (6/5), saham ini terus 'dibanting' selama 8 hari beruntun sampai hari ini.
Informasi saja, LUCY resmi melantai di bursa pada Rabu pagi (5/5/2021). LUCY bergerak pada sektor consumer cyclicals dengan sub-sektor consumer services. Adapun industri dari LUCY adalah tourism and recreation dengan sub industri restaurant.
Harga penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) LUCY yakni Rp 100, dengan jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 1.030.000.000 saham, sehingga kapitalisasi pasarnya adalah Rp 104 miliar.
Perusahaan merilis 337.500.000 kepada publik, sementara saham yang dicatatkan pemegang saham lama yakni 697.500.saham sehingga total saham yang tercatat di BEI yakni 1.035.500.000. Dengan harga IPO Rp 100 maka dana yang diraih dalam IPO ini mencapai Rp 33,75 miliar.
Dari sisi manajemen dan pengurus, artis papan atas Tanah Air, Wulan Guritno dan menantu dari desainer kenamaan, Ghea Panggabean, Surya Andarurachman Putra berada di balik petinggi Lima Dua Lima Tiga ini.
Wulan Guritno, atau Sri Wulandari, tercatat sebagai komisaris independen di perusahaan tersebut. Sedangkan, Surya menjadi Direktur Utama.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit