
Goks! Harga Batu Bara Anti Longsor, Bertahan di Atas US$ 100

Jakarta, CNBC Indonesia - Tak butuh waktu lama untuk harga batu bara bangkit setelah jatuh. Harga kontrak futures (berjangka) batu bara termal ICE Newcastle kembali melampaui level psikologis US$ 100/ton.
Pada perdagangan kemarin harga si batu legam naik 3% ke US$ 102,4/ton. Harga batu bara sempat jatuh ke US$ 98/ton minggu ini. Namun karena harga batu bara termal China masih 'ogah' turun dari level US$ 147/ton jadi turut mengerek naik harga batu bara Australia.
Bahkan dengan kenaikan harga batu bara Australia tembus US$ 100/ton, selisih (spread) antara harga batu bara lokal China dan Australia masih berada di zona positif. Spreadnya masih tinggi di angka US$ 40/ton.
Masalah ketatnya pasokan batu bara China belum juga terselesaikan. Walaupun produksi sudah meningkat beberapa bulan terakhir. Namun konsumsi listrik dan kebutuhan Industri tetap melampaui kenaikan produksinya.
Kenaikan harga komoditas juga turut mendongkrak ekspor Indonesia. Bulan April lalu ekspor RI tercatat naik 52% (yoy). Ini merupakan kenaikan tahunan tertinggi selama masa Presiden Joko Widodo menjabat.
Ekspor tembus US$ 18,48 miliar. Ekspor migas naik hampir 70% (yoy) dan ekspor non-migas yang mendominasi naik 51% (yoy). Terjadi peningkatan ekspor pertanian sebesar 18,98% (yoy). Untuk produk industri pengolahan ekspornya naik 52,65% (yoy) dan komoditas tambang melesat 47% (yoy).
Peningkatan yang signifikan disumbang oleh komoditas tambang dan logam dasar seperti besi dan baja, logam mulia dan perhiasan, bijih, terak dan abu logam hingga timah dan produk turunannya.
Namun untuk ekspor bahan bakar mineral seperti batu bara baik volume maupun nilainya mengalami penurunan. Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor bahan bakar mineral RI bulan April tercatat mencapai US$ 2,02 miliar atau turun 2% dibanding bulan sebelumnya.
Dilihat dari sisi volume, ekspor juga turun 3,4% dibanding bulan sebelumnya. Ekspor bahan bakar mineral bulan Maret tercatat mencapai 34,84 juta ton. Sementara bulan lalu hanya 33,66 juta ton.
Meskipun begitu naiknya harga batu bara terutama karena kebutuhan China yang meningkat berpeluang kembali mengerek harga batu bara acuan (HBA) RI lebih lanjut. Besar kemungkinan HBA untuk bulan Juni tembus US$ 90/ton.
(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harganya Tahan di Atas US$ 84/ton, Ini Obat Kuat Batu Bara!
