
Waspada! 4 Saham Ini Masuk Radar Pengawasan Bursa

Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang bulan Mei 2021 terdapat empat emiten yang disorot oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait dengan peningkatan harga saham di luar kebiasaan (Unusual Market Activity).
Unusual Market Activity (UMA) merupakan langkah pengawasan otoritas bursa terhadap saham-saham yang dinilai bergerak liar di masa waktu tertentu sekaligus sebagai peringatan bagi para investor agar tepat menentukan strategi investasinya.
Keempat perusahaan yang masuk kategori UMA tersebut adalah PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK) yang termaktub dalam surat BEI tertanggal 11 Mei; PT Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) tertanggal 7 Mei; PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) tertanggal 7 Mei; dan PT Inter Delta Tbk (INTD) tertanggal 5 Mei.
Sentral Mitra Informatika adalah perusahaan yang didirikan tahun 2008 dan bergerak dalam bidang bisnis solusi percetakan dan dokumen serta penjualan produk teknologi informasi.
Pada perdagangan tanggal 5-11 Mei lalu, saham LUCK 2 kali mengalami kenaikan di atas 34%. Dari tanggal 4 hingga 11 Mei saham LUCK naik 111,85% dari Rp135 /saham menjadi Rp 268/saham.
Pada perdagangan Selasa ini (18/5), saham LUCK ambles hingga auto reject bawah (ARB) 6,77% di posisi Rp 248/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 178 miliar.
Saham LUCK sebetulnya sempat terseret-seret kasus investasi yang dilakukan PT Jouska Finansial Indonesia (Jouska) karena saham ini cukup banyak masuk dalam portofolio pilihan investasi Jouska. Kasus ini juga sempat menyeret perusahaan sekuritas anggota bursa, yakni PT Phillip Sekuritas Indonesia.
Berikutnya, SAMF bergerak di bidang produksi dan perdagangan pupuk. Data BEI mencatat saham SAMF mengalami kenaikan 7 hari beruntun sebelum akhirnya disuspensi oleh BEI pada perdagangan Senin (17/5). Saham yang semula 'tidur' ini melonjak hingga 234,17% selama sebulan dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 6,82 triliun.
Pada Selasa (18/5), saham SAMF akhirnya dibuka baik di Pasar Reguler maupun Pasar Tunai. Saat ditutup Selasa sore, saham SAMF meroket 24,81% di posisi Rp 1.660/saham. Secara tahun berjalan atau year to date, saham SAMF meroket 317%.
Selanjutnya ada KIOS yang merupakan perusahaan teknologi yang berdiri tahun 2015. Perusahaan ini menyediakan layanan perangkat lunak dan perangkat keras untuk membantu Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia melalui sistem kemitraan.
Sebelum masuk kategori MUA saham ini sempat mengalami kenaikan 9 hari beruntun, peningkatan harian terbesar tercatat hingga 25% pada 30 April. Pada 26 April saham KIOS tercatat di harga 470/saham kemudian naik tajam hingga 110,64% ke harga Rp 990/saham pada 8 Mei.
Pada penutupan perdagangan Senin (17/5) saham KIOS turun 6,74% ke harga Rp 900/saham, dalam sebulan terakhir saham ini meningkat hingga 84,43% dengan kapitalisasi pasar Rp 645,52 miliar.
Adapun Selasa ini (18/5), saham KIOS melesat 10% di posisi Rp 990/saham.
Terakhir, ada Inter Delta yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri yang terkait dengan film termasuk layanan pengolahan film, pembuatan peralatan cetak dan perdagangan umum peralatan film, film mikro, bahan kimia untuk fotografi dan peralatan elektronik.
Sebelum BEI memasukkan INTD dalam kategori UMA, saham ini naik lebih dari 34% selama 3 hari beruntun dari 3 hingga 5 Mei. Pada 30 April 2021 saham ini tercatat di harga Rp 105/saham kemudian melonjak hingga 143,81% menjadi Rp 256/saham pada 5 Mei.
Pada penutupan perdagangan Selasa (18/5), saham ditutup minus 3,85% di Rp 200/saham. Sepekan terakhir saham ini minus 187%, sebulan meroket 111% dan year to date naik hingga 92%.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waspada! 8 Saham Masuk Radar Bursa Pekan Ini