
Saham LPKR-BRIS Nyungsep, BRMS-MLPL Pesta Pora!

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten tambang mineral dan emas Grup Bakrie, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dan emiten Grup Lippo PT Multipolar Tbk (MLPL) menduduki jajaranĀ top gainers pada perdagangan hari ini, Selasa (18/5/2021).
Sementara emiten properti Grup Lippo PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dan bank syariah BUMN PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) harus rela menghuni daftar top losers.
Setelah sempat meninggalkan level psikologis 5.800, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya 'selamat' di menit-menit terakhir pada perdagangan hari ini. IHSG naik tipis 0,01% ke posisi 5.834,394 pada penutupan sesi II perdagangan, Selasa (18/5).
Menurut data BEI, ada 246 saham naik, 236 saham merosot dan 153 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 10,89 triliun dan volume perdagangan mencapai 18,48 miliar saham.
Investor asing pasar saham keluar dari bursa Tanah Air dengan catatan jual bersih asing mencapai Rp 311,39 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 28,65 miliar.
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (18/5).
Top Gainers
Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF), saham +24,81%, ke Rp 1.660, transaksi Rp 52,7 M
Multipolar (MLPL), +22,70%, ke Rp 346, transaksi Rp 406,9 M
Sentul City (BKSL), +14,86%, ke Rp 85, transaksi Rp 86,5 M
Matahari Putra Prima (MPPA), +14,05%, ke Rp 1.055, transaksi Rp 349,3 M
Bumi Resources Minerals (BRMS), +9,68%, ke Rp 102, transaksi Rp 96,9 M
Top Losers
Lippo Karawaci (LPKR), saham -6,45%, ke Rp 174, transaksi Rp 23,5 M
Surya Permata Andalan (NATO), -4,80%, ke Rp 595, transaksi Rp 168,4 M
Bank Syariah Indonesia (BRIS), -4,29%, ke Rp 2.010, transaksi Rp 119,2 M
Terregra Asia Energy (TGRA), -3,85%, ke Rp 125, transaksi Rp 5,0 M
Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA), -2,96%, ke Rp 2.620, transaksi Rp 104,4 M
Menilik daftar di atas, saham MLPL menjadi salah satu penghuni top gainers dengan lonjakan mencapai 22,70% ke Rp 346/saham. Sebelumnya, pada perdagangan Senin (17/5) saham MLPL juga menjadi jawara di bursa setelah menyentuh auto rejection atas (ARA) 24,78% Ke Rp 282/saham.
Dengan ini, saham MLPL sudah melonjak 60,19% dalam sepekan, sementara dalam sebulan sudah 'terbang' 113,58%.
Kabar terbaru, pihak Multipolar baru saja mengonfirmasi masuknya PT Aplikasi Karya Anak Bangsa alias Gojek ke saham salah satu anak usahanya, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA).
Sebelumnya, Multipolar sebagai induk usaha melepas saham sebanyak 11,9% ke tiga entitas perusahaan. Dari 11,9% saham MPPA yang dilepas itu, masing-masing dibeli Panbridge Invesment Ltd sebesar 3,33%, Threadmore Capital Ltd sebesar 3,81%, dan PT Pradipa Darpa Bangsa sebesar 4,76%.
Melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (11/5/2021), manajemen MLPL menjelaskan PT Pradipa Darpa Bangsa adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa aktivitas profesional, ilmiah, dan teknis.
Sebanyak 99,996% saham Pradipa itu dipegang oleh PT Aplikasi Karya Anak Bangsa, pemilik Gojek, dan sebesar 0,004% dipegang oleh PT Dompet Karya Anak Bangsa alias GoPay.
Selain MLPL, saham BRMS menguat hingga 9,68% ke Rp 102/saham hari ini. Saham ini berhasil rebound, setelah pada perdagangan kemarin ambles 6,06% ke Rp 93/saham.
Kendati menguat, selama seminggu saham BRMS masih terkoreksi 2,86%. Sementara selama 30 perdagangan hari terakhir, saham yang melantai di bursa sejak 2010 sialm ini melonjak 36,00%.
Kabar terbaru, BRMS mencatatkan laba bersih senilai US$ 1,68 juta. melesat 938,76% pada kuartal I-2021, dibandingkan periode yang sama tahun lalu US$ 161.265. Lonjakan laba ini dikontribusikan dari peningkatan produksi emas dan pendapatan perusahaan.
Pada kuartal I-2020, pendapatan perusahaan naik 37,1% menjadi US$ 1,36 juta, dari sebelumnya US$ 991.860. Sementara produksi emas perusahaan naik dari sebelumnya hanya 2 kg di kuartal I-2020, menjadi 24 kg di kuartal I-2021.
Di kutub berbeda, saham LPKR menjadi 'pecundang' hari ini, setelah anjlok 6,45% ke Rp 174/saham. Pelemahan ini memperpanjang tren koreksi LPKR yang dimulai sejak 5 hari perdagangan sebelumnya, atau sejak 6 Mei.
Kinerja fundamental LPKR pun membukukan rapor merah sepanjang 2020.
Lippo Karawaci membukukan kerugian bersih sebesar Rp 8,89 triliun sepanjang tahun lalu. Kerugian tersebut meningkat 349% dari tahun 2019 lalu yang mana perusahaan memperoleh rugi bersih senilai Rp 1,98 triliun.
Pendapatan perusahaan juga mengalami penurunan 2,87% menjadi Rp 11,96 triliun dari tahun sebelumnya sejumlah Rp 12,32 triliun.
Tidak hanya LPKR, saham BRIS juga kembali melorot, yakni ke 4,29% ke Rp 2.010/saham. Saham BRIS melanjutkan pelemahan sejak 4 hari perdagangan sebelumnya, atau sejak 7 Mei.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham BEBS-TGRA Cuan Gede, Lippo-Bank Ganesha Ambruk!
