
Penjualan Batu Bara BUMI Diproyeksi Naik 9% di 2021

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bumi Resources Tbk menargetkan penjualan baru bara mencapai 85-89 juta ton sepanjang 2021, naik 4-9% dibandingkan realisasi 2020 sebanyak 81,5 juta ton. Dengan peningkatan produksi batu bara berkualitas tinggi, Perusahaan juga akan melanjutkan efisiensi biaya produksi, memenuhi semua kewajiban domestic market obligation (DMO), serta memaksimalkan penjualan.
"Saat ini untuk pesanan kami sudah penuh penuh. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) kemungkinan akan memberikan kontribusi untuk meningkatkan efisiensi, dan untuk Darma Henwa sedang diupayakan. Kami juga fokus pada proyek gasifikasi untuk memasok batubara dalam jangka menengah, sejalan dengan prioritas nasional," kata Direktur dan Sekretaris Perusahaan Dileep Srivastava, Selasa (18/05/2021).
Dileep mengatakan produksi batu bara di anak usaha perusahaan seperti Kaltim Prima Coal dan Arutmin telah dipesan sepenuhnya hingga Juni 2021. Pengiriman pesanan ini pun menurutnya tengah dikejar untuk pertengahan tahun ini. Meski demikian dia memastikan kebutuhan dalam negeri tetap terpenuhi.
"Prioritas kami adalah memenuhi seluruh kebutuhan dalam negeri, diikuti oleh ekspor. Perbandingan ekspor dengan dalam negeri biasanya 75:25," kata dia.
Dileep memproyeksikan harga batu bara dapat bertahan di posisi tinggi sepanjang 2021, bahkan beberapa tahun ke depan. Pada 2020 harga batu bara perusahaan terkoreksi 14% karena menurunnya permintaan di tengah lesunya perekonomian. Penurunan harga batu bara di 2020 menjadi US$ 44,2 per ton, dari US$ 51,7 per ton di 2019.
Dia mengharapkan bisnis batu bara akan pulih seiring naiknya harga batu bara, terutama dengan masifnya vaksinasi yang dilakukan pemerintah. Dileep memproyeksikan harga jual rata-rata 15 -20% lebih tinggi di pada 2021, dibandingkan 2020."Harga batubara naik sepanjang tahun ini, tampaknya akan terjadi selama sisa tahun ini dan mungkin setelahnya. Tren harga selama 2 tahun ke depan kemungkinan juga menunjukkan level yang lebih tinggi," kata Dileep.
"Saat ini hingga di kuartal I-2021, kami berada di jalur yang tepat untuk merealisasikan target kami mencapai 85-89 juta ton," kata dia.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Grup BUMI Publikasikan Laporan Berkelanjutan 2020