Ada Merger GoTo, Saham Bank Jago Diobral Asing & Ambles 3,74%

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
18 May 2021 13:27
Dok: Bank Jago
Foto: Dok: Bank Jago

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten perbankan PT Bank Jago Tbk (ARTO) ambles pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Selasa (18/5/2021). Pelemahan saham ARTO terjadi seiring investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) siang ini.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham ARTO anjlok 3,74% ke Rp 10.300/saham dengan nilai transaksi Rp 166,56 miliar. Adapun asing mencatatkan net sell sebesar Rp 16,05 miliar di pasar reguler dan Rp 40,40 miliar di pasar negosiasi dan tunai.

Padahal, pada perdagangan Senin (17/5) kemarin, saham ARTO ditutup naik 1,90% ke Rp 10.700/saham.

Saham ARTO bersama tiga saham big cap (saham dengan kapitalisasi pasar di atas Rp 100 triliun) lainnya, seperti Bank Central Asia (BBCA), Bank Mandiri (BMRI) dan Telkom (TLKM), berhasil menguat dan menahan kejatuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang lebih parah pada Senin.

IHSG jatuh 1,76% ke level 5.833,86 pada penutupan perdagangan Senin kemarin (17/5/21) di tengah sentimen negatif kekhawatiran pandemi Covid-19 di Tanah Air kian merebak pascalibur Lebaran 2021.

Sebenarnya, saham ARTO memiliki sentimen positif terkait dua unicorn besar Tanah Air, Gojek dan Tokopedia, yang resmi bersinergi dan menggabungkan bisnisnya (merger) di bawah nama Grup GoTo, Senin (17/5).

Sebagaimana diketahui, Gojek, melalui PT Dompet Karya Anak Bangsa alias Gopay, memiliki 21,40% saham ARTO.

Berdasarkan keterangan yang disampaikan perusahaan, investor yang memberikan restu untuk penggabungan bisnis ini seperti Alibaba Group, PT Astra International Tbk (ASII), BlackRock, Capital Group, DST, Facebook, Google dan JD.com

Lalu juga ada KKR, Northstar, Pacific Century Group, PayPal, Provident, Sequoia Capital, SoftBank Vision Fund 1, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), Temasek, Tencent, Visa dan Warburg Pincus.

Adapun dalam penggabungan ini, nilai total transaksi (gross transaction value/GTV) antara kedua perusahaan hingga akhir tahun lalu lebih dari US$ 22 miliar atau setara dengan Rp 319 triliun (kurs Rp 14.500/US$), dengan lebih dari US$ 1,8 miliar atau Rp 26 triliun pada 2020.

Sedangkan total armada pengemudi terdaftar lebih dari 2 juta dan jumlah mitra pedagangnya (merchants) mencapai 11 juta pada Desember 2020. Jumlah pengguna aktif mencapai 100 juta pengguna aktif bulanan dan ekosistem yang mencakup 2% dari PDB Indonesia.

CEO GoTo Group Andre Soelistyo mengatakan penggabungan ini menandai dimulainya GoTo dan fase pertumbuhan selanjutnya untuk Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial.

"Pengemudi Gojek akan mengirimkan lebih banyak paket Tokopedia, mitra dagang dari semua ukuran akan mendapatkan keuntungan dari solusi bisnis yang diperkuat dan kami akan menggunakan skala gabungan kami untuk meningkatkan inklusi keuangan di wilayah berkembang dengan potensi pertumbuhan yang belum tergali," kata Andre dalam siaran persnya, Senin (17/5/2021).

TIM RISET CNBC INDONESIA

 


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Transaksi Jumbo Rp1,2 T, GoPay Beli Saham Bank Jago Lagi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular