Gainers-Losers

Walah! BRIS-Aladin Nyungsep, Saham Grup Lippo Ngamuk Lagi

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
18 May 2021 12:43
Suasana pelayanan kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Senin (1/2). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI/BRIS) resmi beroperasi. Direktur Utama BRIS Hery Gunardi menjelaskan bahwa integrasi ketiga bank BRIsyariah, BNI Syariah dan BSM telah dilaksanakan sejak Maret 2020 atau memakan waktu selama 11 bulan.
Foto: Suasana pelayanan kantor cabang Bank Syariah Indonesia. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Trio saham emiten Grup Lippo, PT Multipolar Tbk (MLPL) dan dua anak usahanya PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) serta PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) berhasil menjadi top gainers pada perdagangan sesi I hari ini, Selasa (18/5/2021).

Di sisi lain, saham bank yang baru saja berganti nama menjadi Bank Aladin Syariah, PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk (BANK), dan saham bank syariah pelat merah, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) tersungkur sebagai top losers.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ambles hari ini. IHSG anjlok 0,77%, meninggalkan level psikologis 5.800 ke posisi 5.788,681 pada penutupan sesi I perdagangan, Selasa (18/5).

Menurut data BEI, ada 160 saham naik, 310 saham merosot dan 146 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,05 triliun dan volume perdagangan mencapai 11,30 miliar saham.

Investor asing pasar saham meninggalkan Indonesia dengan catatan jual bersih asing mencapai Rp 269,64 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 86,78 miliar.

Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (18/5).

Top Gainers

  1. Multipolar (MLPL), saham +23,40%, ke Rp 348, transaksi Rp 302,7 M

  2. Matahari Putra Prima (MPPA), +13,51%, ke Rp 1.050, transaksi Rp 197,2 M

  3. Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF), +12,78%, ke Rp 1.500, transaksi Rp 25,9 M

  4. Matahari Department Store (LPPF), +9,17%, ke Rp 1.905, transaksi Rp 69,3 M

  5. Kioson Komersial Indonesia (KIOS), +7,78%, ke Rp 970, transaksi Rp 28,1 M

Top Losers

  1. Surya Permata Andalan (NATO), saham -6,40%, ke Rp 585, transaksi Rp 167,8 M

  2. Bank Net Indonesia Syariah (BANK), -5,16%, ke Rp 2.940, transaksi Rp 58,6 M

  3. Bank KB Bukopin (BBKP), -4,74%, ke Rp 402, transaksi Rp 32,2 M

  4. Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA), -4,07%, ke Rp 2.590, transaksi Rp 66,5 M

  5. Bank Syariah Indonesia (BRIS), -3,81%, ke Rp 2.020, transaksi Rp 46,2 M

Trio saham Grup Lippo kembali unjuk gigi hari ini. Setelah kemarin menduduki jajaran top gainers, saham MLPL dan emiten pengelola Hypermart, MPPA, kembali melonjak tinggi.

Saham MLPL memuncaki top gainers setelah melesat 23,40% ke Rp 348/saham. Sementara, MPPA, berhasil melonjak 13,51% ke Rp 1.050/saham. Pada perdagangan Senin kemarin (17/5), kedua saham tersebut berhasil melejit secara berturut-turut 24,78% dan 8,19%.

Kabar teranyar, masuknya PT Aplikasi Karya Anak Bangsa alias Gojek ke MPPA dengan membeli 4,76% saham perusahaan akhirnya terkonfirmasi.

Sebelumnya, PT Multipolar Tbk (MLPL), sebagai induk usaha, melepas saham sebanyak 11,9% ke tiga entitas perusahaan. Dari 11,9% saham MPPA yang dilepas itu, masing-masing dibeli Panbridge Invesment Ltd sebesar 3,33%, Threadmore Capital Ltd sebesar 3,81%, dan PT Pradipa Darpa Bangsa sebesar 4,76%.

Pemegang saham pengendali MPPA adalah Multipolar yang merupakan emiten milik Grup Lippo. Melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (11/5/2021), manajemen MLPL menjelaskan PT Pradipa Darpa Bangsa adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa aktivitas profesional, ilmiah, dan teknis.

Sebanyak 99,996% saham Pradipa itu dipegang oleh PT Aplikasi Karya Anak Bangsa, pemilik Gojek, dan sebesar 0,004% dipegang oleh PT Dompet Karya Anak Bangsa alias GoPay.

Direktur Multipolar, Agus Arismunandar, membeberkan pertimbangan perseroan memilih ketiga perusahaan tersebut sebagai pembeli 11,9% saham MPPA.

"Latar belakang dan pertimbangan atas masuknya ketiga pemegang saham tersebut menjadi pemegang saham MPPA karena MPPA merupakan investasi strategis yang memiliki tingkat pengembalian yang baik di masa akan datang," kata Agus dikutip dari keterbukaan informasi BEI tersebut.

MLPL menjelaskan, pelepasan 11,9% saham MPPA tidak berdampak terhadap kegiatan operasional dan kinerja keuangan perseroan.

Seperti sang induk dan saudaranya, saham pengelola toko department store Matahari, LPPF, juga naik 9,17% ke Rp 1.905/saham. Kemarin, LPPF juga ditutup naik 0,87% ke Rp 1.745/saham.

Berbeda nasib, saham BANK ambles 5,16% ke Rp 2.940/saham dengan nilai transaksi Rp 58,6 miliar. Dengan ini saham BANK sudah ambles selama 4 hari beruntun, atau sejak 10 Mei pekan lalu.

Praktis, dalam sepekan saham BANK sudah ambles 12,50% dan dalam sebulan anjlok 22,83%.

Seperti saham BANK, saham BRIS pun tersungkur 3,81% ke Rp 2.020/saham. Saham BRIS melanjutkan pelemahan sejak 4 hari perdagangan sebelumnya, atau sejak 7 Mei.

Dalam seminggu saham BRIS anjlok 16,53%, sementara dalam sebulan ambles 12,17%.

TIM RISET CNBC INDONESIA

 


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dear Sobat Cuan, Cek Dulu Top Gainers & Losers Sepanjang 2020

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular