UNVR & TPIA Mulai Vaksin Mandiri, Sahamnya Kok Ambles?

Market - Aldo Fernando, CNBC Indonesia
18 May 2021 10:50
foto/ Peninjauan Vaksinasi Covid-19 Gotong Royong untuk Pekerja, Kabupaten Bekasi, 18 Mei 2021/Youtube: Setpres Foto: foto/ Peninjauan Vaksinasi Covid-19 Gotong Royong untuk Pekerja, Kabupaten Bekasi, 18 Mei 2021/Youtube: Setpres

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten barang konsumer PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan emiten petrokimia milik taipan Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) anjlok ke zona merah pada perdagangan sepanjang sesi I pagi ini, Selasa (18/5/2021). Padahal kedua emiten ini sudah mulai melaksanakan vaksin mandiri.

Kedua saham emiten ini merah pada saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi memulai vaksinasi gotong royong atau mandiri di pabrik Unilever Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, hari ini (18/5/2021).

Lokasi pertama yang dikunjungi Jokowi di kawasan industri tersebut ialah pabrik Unilever Indonesia. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.34 WIB, saham UNVR melorot 0,89% ke Rp 5.550/saham. Kendati memerah, saham produsen berbagai produk perawatan diri ini masih membukukan beli bersih oleh asing (net buy) sebesar Rp 2,35 miliar.

Dengan ini, saham UNVR sudah memerah selama 3 hari perdagangan beruntun, atau sejak Selasa (11/5) pekan lalu. Dalam sepekan saham UNVR stagnan, sementara dalam sebulam terakhir ambles 13,28%.

Kemudian, saham TPIA anjlok 1,82% ke Rp 8.075/saham pagi ini. Pelemahan ini memperpanjang koreksi TPIA yang sudah terjadi selama 9 hari perdagangan beruntun, atau sejak 3 Mei lalu.

Praktis, dalam sepekan, saham ini ambles 14,78% dan dalam sebulan longsor 25,06%.

Sama seperti UNVR, kendati ambles, asing masih terus mencatatkan net buy sebesar Rp 2,38 miliar.

Diwartakan oleh CNBC Indonesia, Presiden Jokowi menyaksikan vaksinasi mandiri di kawasan Jababeka, Bekasi, Jawa Barat, hari ini, Selasa (18/5). Jokowi berharap aktivitas produksi kembali lancar meskipun penanganan covid-19 masih dilakukan.

"Kita harapkan telah dimulainya vaksinasi industri di manufaktur, pabrik, lokasi-lokasi produktif kawasan industri kita harapkan semuanya nanti terlindungi dari penyebaran covid," ungkap Jokowi dalam sambutannya.

"Kita harapkan kawasan produksi kawasan industri pabrik dan perusahaan yang produktif ini akan bisa bekerja lebih produktif lagi dan tidak terjadi penyebaran covid di perusahaan-perusahaan," sambungnya.

Vaksinasi gotong royong ini juga dilaksanakan di 18 kawasan industri lainnya. Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia mencatat ada sekitar 17 ribu perusahaan yang sudah mendaftar dalam program tersebut.

"Tentu saja KADIN yang bersama-sama laksanakan vaksinasi gotong royong yang kita harpakan membangun sebuah herd immunity kekebalan komunal, dan penyebaran covid bisa kita hambat dan bisa kita hilangkan dari negara yang kita cintai ini," jelasnya.

Jokowi mengingatkan bahwa vaksin bukanlah barang yang mudah. Hampir seluruh negara berebut untuk mendapatkan dosis vaksin agar segera keluar dari pandemi Covid-19.

"Kita harus tau semuanya bahwa mencari vaksin, membeli vaksin bukan barang yang mudah karena menjadi rebutan 215 negara yang ada di dunia," kata Jokowi.

Jokowi menegaskan, pengadaan vaksin bukanlah perkara mudah dalam situasi saat ini. Kepala negara lantas mencontohkan bagaimana pengadaan vaksin Gotong Royong yang saat ini belum sesuai harapan.

"Vaksin Gotong Royong dari komitmen yang harusnya kita dapatkan 30 juta, hari ini baru didapatkan 420 ribu. Jadi bapak ibu dan saudara sekalian beruntung hari ini sudah mendapatkan vaksin pertama," katanya.

Jokowi mengaku telah memerintahkan agar pelaksanaan vaksinasi segera dilakukan. Eks Gubernur DKI Jakarta itu ingin agar target vaksinasi seluruh masyarakat Indonesia bisa tercapai agar terjadi kekebalan komunal.

"Yaitu 181,5 juta penduduk yang kita vaksin dan kita harapkan target itu bisa," kata Jokowi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Jeger! Harga Rights Issue Rp 4.082, Chandra Asri Bidik Rp15 T


(adf/adf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading