
Investor 'Nyerok' di Bawah, Wall Street Tak Lagi Merah

Well, sepertinya dalam waktu dekat 'angin' masih akan berpihak ke instrumen berisiko seperti saham. Soalnya, ternyata pemulihan ekonomi di Negeri Paman Sam belum solid betul.
Kementerian Ketenagakerjaan AS melaporkan, jumlah klaim tunjangan pengangguran pada pekan yang berakhir 8 Mei 2021 berkurang 34.000 menjadi 473.000. Angka ini di bawah konsensus pasar yang dihimpun Reuters dengan perkiraan 490.000.
Data ini menggambarkan bahwa penciptaan lapangan kerja belum ideal, masih jauh menuju maximum employment yang dicita-citakan bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed). Oleh karena itu, sepertinya The Fed masih tetap mempertahankan posisi (stance) kebijakan moneter ultra-longgar sampai keadaan diyakini benar-benar sudah membaik.
Artinya, suku bunga acuan rasanya akan tetap rendah, dekat dengan 0%, untuk waktu yang agak lama. Tren suku bunga rendah membuat biaya ekspansi emiten menjadi lebih murah yang kemudian bakal mendongkrak laba. Ketika laba terangkat, maka harga saham ikut menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)