Jelang Rilis Inflasi AS, Bursa Eropa Dibuka Menguat Tipis

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
12 May 2021 15:59
The German share prize index DAX board is photographed early afternoon on the day of the Brexit deal vote of the British parliament in Frankfurt, Germany, January 15, 2019. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Foto: Frankfurt Stock Exchange (DAX) (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa dibuka menguat tipis pada perdagangan Rabu (12/5/2021), di tengah antisipasi pelaku pasar global terhadap rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).

Indeks Stoxx 600 yang berisi 600 saham unggulan Eropa itu naik 0,3% pada pembukaan, dengan indeks saham sektor bahan baku dasar melesat 1,3% dan memimpin reli indeks saham sektoral lainnya kecuali indeks saham sektor teknologi yang melemah 0,5%.

Selang 45 menit kemudian, reli indeks Stoxx 600 menjadi 1,35 poin (+0,31%) ke 437,96. Indeks DAX Jerman lompat 27,4 poin (+0,18%) ke 15.147,12 dan FTSE naik 41,9 poin (+0,6%) menjadi 6.989,87. Indeks CAC Prancis bertambah 0,65 poin (+0,01%) ke 6.268,04.

Mayoritas bursa saham di Asia Pasifik melemah dipimpin bursa Taiwan setelah pejabat setempat menyatakan bahwa status kewaspadaan Covid-19 berpeluang dinaikkan menyusul munculnya penyebaran baru. Kontrak berjangka (futures) bursa AS melemah setelah koreksi besar-besaran menimpa Wall Street pada Selasa.

China merilis data harga produsen yang naik ke level tertinggi dalam 3,5 tahun terakhir, sementara indeks harga konsumen menguat dengan laju moderat. Namun, data inflasi di AS diprediksi lebih buruk, dengan naik 0,2% secara bulanan dan 3,6% secara tahunan menurut poling Dow Jones. Ini bakal menjadi kenaikan yang terbesar sejak September 2011.

Pelaku pasar khawatir kenaikan inflasi bisa memaksa bank sentral menaikkan suku bunga acuan dan memperketat kebijakan moneter. Mereka mulai menyangsikan pernyataan bos bank sentral AS Jerome Powell yang jauh-jauh hari menyatakan bahwa kenaikan inflasi sifatnya hanya sesaat.

Beberapa emiten Eropa yang akan merilis kinerja keuangannya adalah Allianz, Bayer, dan Commerzbank. Saham Commerzbank melesat 8,5% di pembukaan setelah bank asal Jerman tersebut merilis kinerja yang melampaui ekspektasi pasar.

Saham bank asal Belanda ABN Amro ambruk 7,4% setelah melaporkan rugi bersih sebesar US$ 66 juta (Rp 940 miliar) karena denda pelanggaran aturan terkait dengan dugaan pencucian uang.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Eropa Dibuka Variatif, Inggris Melemah Usai Rilis PDB

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular