
Australia Tutup Perbatasan hingga 2022, Dolarnya Anjlok!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Australia berencana belum akan membuka perbatasannya hingga tahun 2022, hal tersebut membuat dolar Australia tertekan pada perdagangan Senin (10/5/2021). Kebijakan tersebut dilakukan meski Australia bisa dikatakan sukses meredam penyebaran penyakit akibat virus corona (Covid-19).
Dolar Australia pagi ini anjlok lebih dari 1%, sebelum membaik dan berada di Rp 11.139,56/AU$ atau melemah 0,57% pada pukul 11:21 WIB.
Menteri Keuangan Australia, Simon Birmingham mengatakan perbatasan internasional masih akan ditutup hingga akhir tahun 2022 nanti.
Kepada The Australian, Birmingham mengatakan perbatasan tidak akan dibuka awal tahun depan akibat ketidakpastian efektivitas vaksinasi global terhadap varian baru virus corona.
"Warga Australia tidak ingin kita membuka perbatasan yang berisiko membawa masuk Covid-19 yang berisiko memicu krisis kesehatan, kerusakan ekonomi dan hilangnya pekerjaan di seluruh Australia," kata Birmingham.
Perbatasan internasional Australia sudah ditutup sejak Maret tahun lalu, dan sukses meredam penyebaran Covid-19. Sejak awal tahun ini, penambahan kasus Covid-19 di Australia tidak pernah lebih dari 50 per hari, dengan total kasus aktif sebanyak 263 orang.
Selain itu data yang dirilis dari Australia bervariasi pada hari ini. Biro Statistik Australia melaporkan penjualan ritel bulan Maret tumbuh 1,3% dari bulan sebelumnya, lebih rendah dari pertumbuhan bulan Februari serta ekspektasi pelaku pasar sebesar 1,4%.
Sementara itu National Australia Bank (NAB) melaporkan tingkat keyakinan bisnis di bulan April melesat naik. NAB melaporkan angka indeks bulan lalu sebesar 26, naik tajam dari bulan sebelumnya 17.
Indeks ini menggunakan angka 0 sebagai ambang batas. Di bawahnya berarti para wirausahawan pesimistis menghadapi kondisi saat ini, sementara di atasnya berarti optimistis.
Selain itu, tingkat keyakinan bisnis di bulan April tersebut menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah. Meski demikian, data tersebut belum cukup mendongkrak kinerja dolar Australia hingga tengah hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tahun Lalu Jeblok 4%, Dolar Australia Turun Lagi di Awal 2022
