
Rapor Emiten Semen: SMGR, SMCB hingga INTP, Siapa Terparah?

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak empat emiten semen terbesar di Indonesia telah melaporkan kinerja keuangan mereka selama kuartal pertama 2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 atau year on year (yoy).
Keempat emiten tersebut adalah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) yang menjadi Holding BUMN semen dan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) yang masuk anak usaha SMGR.
Lalu bagaimana kinerja keuangan keempat emiten tersebut?
Mana perusahaan semen yang mencatatkan kinerja terbaik?
Berikut beberapa ikhtisar utama sepanjang kuartal permata 2021.
Pendapatan
Sebanyak tiga dari empat emiten semen mengalami pertubuhan positif dari segi pendapatan dengan rata-rata pertumbuhan untuk keempat emiten tersebut adalah 5,14% secara tahunan (year-on-year/YoY) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Semen Indonesia yang mencatatkan pendapatan terbesar sejumlah Rp 8,07 triliun ternyata menjadi satu satunya emiten yang mengalami pertumbuhan pendapatan negatif, turun 5,87% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Kinerja Emiten Semen RI
![]() Kinerja 4 emiten semen |
Posisi kedua ditempati oleh INTP alias produsen semen Tiga Roda yang mencatatkan pendapatan Rp 3,43 triliun naik 2,245 secara yoy, diikuti oleh SMCB alias Solusi Bangun (dulu bernama semen Holcim dan sebelumnya bernama Semen Cibonong), yang mencatatkan pendapatan Rp 2,56 triliun naik 4,02% secara tahunan.
Meskipun pendapatan SMBR hanya sebesar Rp 403 miliar, jauh lebih kecil dari emiten semen lainnya, selama kuartal pertama 2021 SMBR berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan paling besar. Kenaikan pendapatan SMBR mencapai 20,17% secara tahunan.
![]() Kinerja 4 emiten semen |
Laba Bersih
Sepanjang triwulan pertama 2021, keempat emiten semen nasional berhasil mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Tiga dari empat emiten tersebut mencatatkan pertumbuhan positif, sedangkan satu emiten yang mengalami penyusutan laba bersih adalah Indocement yang turun 12,27% menjadi Rp 351,31 miliar.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Dibuka Melemah, Ini Saham Prospektif di Awal Pekan