
Walah! Bank MNC-Unilever Nyungsep, Saham BUDI-KOTA Jawara

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham bank Grup MNC PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) menjadi 'pecundang' pada perdagangan sesi II hari ini, Kamis (6/5/2021). Pelemahan ini terjadi setelah BABP melesat selama 2 hari beruntun.
Berbagi nasib yang sama, saham emiten barang konsumer raksasa PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) juga harus rela terbenam sebagai top losers kali ini.
Setelah sempat menguat di awal, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melempem hari ini. IHSG turun 0,09% ke posisi 5.970,24 pada penutupan sesi II perdagangan, Kamis (6/5).
Menurut data BEI, ada 222 saham naik, 269 saham jeblok dan 149 saham tidak bergerak, dengan nilai transaksi mencapai Rp 8,89 triliun dan volume perdagangan mencapai 14,73 miliar saham.
Investor asing pasar saham masuk ke bursa Tanah Air dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 321,89 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 139,04 miliar.
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi II hari ini (6/5).
Top Gainers
Budi Starch & Sweetener (BUDI), saham +25,17%, ke Rp 184, transaksi Rp 43,0 M
Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF), +20,51%, ke Rp 705, transaksi Rp 45,7 M
Kobexindo Tractors (KOBX), +18,13%, ke Rp 202, transaksi Rp 19,6 M
Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP), +16,36%, ke Rp 256, transaksi Rp 28,4 M
DMS Propertindo (KOTA), +11,03%, ke Rp 322, transaksi Rp 117,7 M
Top Losers
Yelooo Integra Datanet (YELO), saham -6,92%, ke Rp 121, transaksi Rp 10,6 M
Sentral Mitra Informatika (LUCK), -6,59%, ke Rp 170, transaksi Rp 19,7 M
Bank MNC Internasional (BABP), -4,12%, ke Rp 93, transaksi Rp 23,7 M
Unilever Indonesia (UNVR), -3,90%, ke Rp 5.550, transaksi Rp 232,8 M
Bumi Resources Minerals (BMRS), -3,67%, ke Rp 105, transaksi Rp 69,2 M
Pemuncak top gainers kali ini merupakan saham emiten produsen tepung tapioka dan pemanis, BUDI, yang melonjak 25,17% ke Rp 184/saham. Saham BUDI berhasil rebound dari pelemahan hingga auto rejection bawah (ARB) selama dua hari beruntun.
Sebelum ARB tersebut, saham BUDI sudah menguat selama tiga hari beruntun, dengan satu di antaranya hampir menyentuh auto rejection atas (ARA). Pada Kamis (29/4), saham emiten yang sudah melantai di bursa sejak 1995 ini ditutup naik 2,86%, kemudian Jumat (30/4) melonjak 15,74%.
Selain itu, pada Senin (3/5/2021), saham ini melejit 34,40% ke posisi Rp 168/saham.
Alhasil, dalam sepekan saham BUDI sudah melompat 70,37%, sedangkan sebulan melesat 85,86%.
Sementara, saham bank Grup MNC besutan pengusaha Hary Tanoesoedibjo, BABP, menjadi top losers setelah ambles 4,12% ke 93/saham. Merosotnya saham ini seiring para pelaku pasar mulai melakukan aksi profit taking (ambil untung), pascasaham BABP naik dalam dua hari beruntun di rentang 3-7%.
Kabar teranyar, BABP mengumumkan rencana penambahan modal melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 14,23 miliar saham.
Berdasarkan pengumuman di laman keterbukaan informasi, jumlah saham baru yang akan diterbitkan tersebut merupakan saham Seri B dengan nilai nominal Rp 50 per saham atau sebanyak-banyaknya sejumlah 33,33% dari modal disetor setelah pelaksanaan rights issue.
Perseroan akan meminta restu pemegang saham pada RUPS Luar Biasa yang rencananya akan diselenggarakan pada 9 Juni 2021 mendatang.
Sama seperti BABP, saham produsen beragam produk perawatan diri, UNVR, juga tersungkur 3,90% ke Rp 5.550/saham hari ini. Dalam sepekan perdagangan, saham UNVR sudah memerah sebanyak empat kali dan hanya sekali menguat.
Praktis, selama seminggu UNVR ambles 8,26%. Tidak hanya itu, dalam sebulan saham ini sudah anjlok 15,91%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Joss! Pertahankan Daya Saing, UNVR Pimpin 80% Kategori Pasar