Mark Cuban Bicara Penyebab Kripto Ethereum Sedang Naik Daun

chd, CNBC Indonesia
06 May 2021 13:06
Mark Cuban
Foto: CNBC

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu aset kripto ternama dan menjadi kripto dengan kapitalisasi terbesar kedua setelah Bitcoin, yakni Ether (Ethereum) kini dianggap menjadi kripto alternatif selain Altcoin.

Dari pergerakan harganya, Ether cukup positif dikala sang 'raja kripto', Bitcoin sedang terkoreksi pada beberapa hari lalu. Ketika Bitcoin dan lainnya melemah, Ether masih mengalami penguatan, bahkan sempat melesat, walaupun pada perdagangan kemarin Ether pun tak luput untuk mencicipi zona merah.

Ether pun sempat menyentuh rekor terbarunya pada Selasa (4/5/2021) lalu, yakni di level harga US$ 3.457,83/ETH. Jika dilihat sejak akhir 2020 hingga ke rekor tersebut atau secara year-to-date (YtD) meroket lebih dari 360%.

Kenaikan tajam ethereum sebelumnya mengikuti pergerakan bitcoin, mata uang kripto paling populer dan dengan kapitalisasi pasar terbesar. Tetapi belakangan ini semenjak terus mencetak rekor tertinggi, Ethereum menjadi lebih ngehits.

Meroketnya harga Ethereum belakangan ini dipicu laporan yang menyebutkan European Investment Bank (EIB) berencana untuk merilis penjualan "obligasi digital" di jaringan blockchain Ethereum.

Untuk diketahui Ethereum sebenarnya adalah blockchain, dan mata uang kriptonya adalah Ether. Tetapi secara umum Ether sering disebut Ethereum.

Berbagai pihak menanggapi hits-nya kripto Ether dalam beberapa hari belakangan, salah satunya adalah miliarder sekaligus pemilik klub basket Amerika Serikat (AS) Dallas Mavericks, yakni Mark Cuban.

Cuban, melalui CNBC Make It pun memberikan alasannya mengapa Ether saat ini menjadi hits di kalangan investor kripto dan menjadi kripto alternatif.

Pertama, Blockchain Ethereum secara konsisten memproses lebih banyak transaksi per detik daripada bitcoin, membuat pembayaran lebih cepat dan lebih produktif.

Kedua, Ether dapat mendukung pembuatan aplikasi, di mana kripto tersebut dikenal dengan smart contract yang memberdayakan dan membangun aplikasi terdesentralisasi, seperti aplikasi DeFi (Desentralized Finance) dan NFT (nonfungible token).

"Saat ini, bitcoin adalah kripto dengan nilai yang sudah lebih mapan dan tidak ada alasan untuk berpikir bahwa itu tidak akan berlangsung lama, sementara Ethereum sedang berkembang pesat dengan pengembangan yang menurut saya akan menciptakan begitu banyak aplikasi baru." kata Cuban, dikutip dari CNBC.

Ketiga, Cuban mengatakan bahwa sebagai peningkatan blockchain Ethereum yang dapat juga disebut Ethereum versi 2.0 yang diluncurkan pada tahun 2020 lalu masih terus di-update.

Investor pun setuju bahwa ada beberapa keuntungan dari Ethereum versi 2.0. Pertama, versi tersebut bisa membuat Ethereum lebih cepat dan investor mengatakan perubahan itu dapat memungkinkan beberapa ribu lebih banyak transaksi per detik di blockchain, seperti yang dilaporkan CNBC.

"Semuanya akan sangat positif secara keseluruhan untuk Ethereum," kata Cuban, dilansir dari CNBC.

Namun, ada pula kelemahan dari Ether, di mana tantangannya adalah waktu penyelesaian update. Sulit untuk memprediksi peningkatan mana yang akan terungkap dan mana yang tidak.

Meskipun dia secara keseluruhan masih memperkirakan tren bullish di Ethereum dan bitcoin, Cuban juga mencatat bahwa pendatang baru di pasar selalu dapat mengganggu tren yang terbentuk kini.

"Sama seperti perusahaan teknologi besar yang dapat berisiko apabila ada teknologi baru yang dapat menggantikan mereka, jadi mungkin selalu ada risiko rantai desentralisasi yang lebih baik datang untuk mengganggu bitcoin dan Ethereum," katanya kepada CNBC.

Selain Mark Cuban, Investor miliarder lainnya yakni Ray Dalio, pendiri hedge fund Bridgewater Associates, pun juga sependapat dengan Cuban dan ditulis dalam postingan pada Januari lalu yang berjudul "What I Think of Bitcoin."

"Saya berasumsi bahwa alternatif yang lebih baik akan ditemukan dan berlalu begitu saja," tulis Dalio, dikutip dari CNBC.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ethereum Jadi Idola Baru Aset Kripto, Rupanya Ini Pemicunya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular