
Pandemi, Laba Emiten Menara Grup Djarum Tembus Rp 2,8 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten menara telekomunikasi milik Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,84 triliun untuk tahun buku 2020.
Perolehan laba tersebut naik 21,09% dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 2,34 triliun. Kenaikan ini berimbas pada meningkatnya laba per saham menjadi Rp 57 per saham dari sebelumnya Rp 46 per saham.
Berdasarkan laporan keuangannya, kenaikan laba ini sejalan dengan meningkatnya pendapatan TOWR dari sebelumnya Rp 6,45 triliun menjadi Rp 7,44 triliun.
Rinciannya, pendapatan ini dikontribusi dari kenaikan pendapatan sewa menara telekomunikasi pihak ketiga menjadi Rp 6,96 triliun dari Rp 5,85 triliun. Pendapatan jasa lainnya sebesar Rp 345,07 miliar.
Selanjutnya, pendapatan sewa dari pihak berelasi tercatat sebesar Rp 2,58 miliar dari jasa lainnya senilai Rp 130,94 miliar.
Beban pokok pendapatan meningkat menjadi Rp 2,05 triliun dari sebelumnya Rp 1,81 triliun. Dengan demikian, laba bruto TOWR menjadi Rp 5,38 triliun dari tahun 2019 sebesar Rp 4,64 triliun.
Sampai dengan 31 Desember 2020, total aset emiten menara telekomunikasi yang dimiliki Grup Djarum ini mencapai Rp 34,25 triliun meningkat dari posisi Desember 2019 senilai Rp 27,66 triliun. Aset tersebut terdiri dari liabilitas Rp 24,06 triliun, naik dari tahun sebelumnya Rp 18,90 triliun dan ekuitas sebesar Rp 10,18 triliun.
Peningkatan aset terutama disebabkan oleh pembelian menara dari PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan penerapan awal PSAK 73 di mana perusahaan harus mengakui hak guna di masa depan dari aset yang disewa terkait sewa tanah, sewa kantor dan sewa satelit.
Sedangkan, meningkatnya liabilitas disebabkan oleh penerapan awal PSAK 73 di mana diakuinya utang pembiayaan sewa atas komitmen sewa tanah kantor dan satelit dan juga meningkatnya utang bank terkait pembiayaan pembelian menara XL dan adanya penerbitan obligasi berkelanjutan II tahap I tahun 2020 dari anak usahanya, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia atau PT Protelindo.
Dari pasar modal, saham TOWR stagnan di posisi Rp 1.115/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 57 triliun. Sebulan terakhir akumulatif sahamnya naik 2% dan year to date melesat 16%.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Capex Rp 3,2 T, Emiten Menara Grup Djarum Fokus Fiberisasi
