Sesi I

Sakitnya tuh di Sini, Lihat IHSG Hijau Terus Dibanting!

Tirta, CNBC Indonesia
04 May 2021 11:58
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar masih tak bergairah. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup di zona merah pada perdagangan sesi I hari ini, Selasa (4/5/2021). 

Saat awal dibuka, indeks sempat melesat naik 0,2%. Namun satu jam setelah perdagangan dimulai, apresiasi IHSG terus terpangkas. Tekanan koreksi terus menerus mendera hingga indeks jatuh ke teritori negatif. 

Hingga istirahat siang IHSG turun 19,3 poin atau melemah 0,32% dibanding posisi penutupan kemarin. Indeks acuan saham domestik tersebut kini berada di 5.933,3. 

Nilai transaksi yang tercatat hingga siang senilai Rp 4,57 triliun. Sebanyak 197 saham menguat, 257 ambles dan sisanya 168 tak bergerak. Nilai net buy asing juga kecil hanya Rp 27,67 miliar saja. 

Sudah berkali-kali IHSG dibanting keras dari zona apresiasi menuju zona koreksi. Pasar tidak bersemangat. Menyambut bulan Mei, ada sentimen Sell on May & Go Away yang juga turut mempengaruhi psikologis pelaku pasar sehingga memilih melepas dulu kepemilikan sahamnya dan menunggu (wait & see). 

Sebenarnya dari sisi sentimen sendiri seharusnya bisa memberikan dukungan untuk IHSG menguat. Data PMI manufaktur Indonesia ciamik dan inflasi masih jinak. 

Pada April 2021, skor PMI manufaktur Indonesia ada di 54,6. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 53,2 sekaligus menjadi yang tertinggi dalam sejarah pencatatan PMI yang dimulai pada April 2011.

Dari sisi inflasi juga terakselerasi tetapi masih jinak. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi pada April 2021 adalah 0,13% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm) dan 1,42% dibandingkan April 2020 (year-on-year/yoy).

Dibandingkan Maret 2021, laju inflasi memang terakselerasi. Kala itu, inflasi bulanan adalah 0,08% mtm dan 1,37% yoy. Sentimen eksternal yang membayangi IHSG adalah tetap rendahnya suku bunga acuan AS.

Seharusnya hal ini menjadi katalis positif untuk IHSG menguat. Namun IHSG tetap saja tak bertenaga. Indeks hanya mondar-mandir di level 5.900. Sulit rasanya untuk indeks bisa mengalami penguatan yang berarti.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular