
Bitcoin-Dogecoin Keok Lagi, tapi Kripto Lucu-lucu Banyak Naik

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang kripto (cryptocurrency) terpantau bergerak bervariasi namun cenderung melemah pada perdagangan Jumat (30/4/2021) pagi hari ini.
Berdasarkan data dari Investing dan indodax pukul 10:00 WIB, harga Bitcoin merosot 1,95% ke level harga US$ 53.557,10 atau setara dengan Rp 789.979.000, Ripple melemah 0,24% ke US$ 1,39637 atau Rp 20.500, Cardano merosot 1,36% ke US$ 1,306424 atau Rp 19.275, dan Dogecoin ambles 3,39% ke US$ 0,30704 atau Rp 4.547.
Sebaliknya, kripto Ethereum masih menguat 0,68% ke level US$ 2.739,49 atau setara Rp 40.313.000, Litecoin menguat 0,4% ke US$ 256,561 atau Rp 3.760.000, dan Chainlink melesat 1,47% ke US$ 36,37 atau Rp 533.795.
Walaupun pada hari ini bitcoin kembali melemah, namun dalam sepekan terakhir, harga bitcoin masih melesat 7,86%. Pelemahan bitcoin pada pagi hari ini juga masih tergolong lebih rendah dibandingkan dengan pekan lalu yang rata-rata melemah hingga 7%.
Trader dan analis sepertinya masih mencari kripto alternatif lainnya selain bitcoin, seperti Ether, karena bitcoin hingga kini masih berjuang untuk kembali ke level harga rekornya di US$ 64.000 yang dicapai beberapa minggu yang lalu atau pada awal April lalu.
Menurut Rich Rosenblum, President dari perusahaan broker kripto, GSR, saat ini adalah musim untuk mata uang kripto alternatif, atau "alts,". Hal Ini mungkin membantu menjelaskan mengapa bitcoin tiba-tiba kehilangan sebagian momentum yang terlihat awal pekan ini.
"Ketika awal tahun, bitcoin diincar karena menarik dan orang-orang tidak terlalu berfokus pada alts, namun kini terbalik, setelah bitcoin sempat bullish dan kini menjadi bearish, orang-orang menggulirkan sebagian dari keuntungan itu menjadi alts." Kaata Rosenblum, dikutip dari Coindesk.
Alhasil, dominasi bitcoin kembali menurun. Pada Kamis (29/4/2021), nilainya pun kurang dari setengahnya, yakni sebesar 49,5% dari sebelumnya pada awal tahun sebesar 73%.
"investor di kripto mungkin saat ini mulai mengambil keuntungannya di bitcoin dan mengalihkan keuntungan tersebut untuk dijadikan modal investasi ke dalam alts," kata Rosenblum.
Sementara itu, Zachary Friedman, kepala operasi di perusahaan kuantitatif GDA Capital, merasakan reli bitcoin mungkin akan berhenti.
"Seperti yang telah kita lihat dengan sebagian besar siklus bullish di kripto, bitcoin biasanya memimpin, namun setelah bitcoin mencapai puncaknya, investor mulai mendistribusikan kembali menjadi altcoin, yang menandai akhir dari siklus ini secara historis." Kata Friedman, diwartakan oleh Coindesk.
Para whales dapat berperan besar terhadap pergerakan harga bitcoin, sebab jika ditotal nilainya sekitar US$ 550 miliar, melansir laporan CryptoPotato. Sementara kapitalisasi pasar bitcoin saat ini mencapai US$ 1,09 triliun, artinya para whales menguasai setengah dari kapitalisasi pasar bitcoin.
CryptoPotato melaporkan di awal tahun ini ada 115 wallet yang memiliki bitcoin lebih dari 10.000. Sebelum melewati US$ 60.000/BTC, rekor harga bitcoin sebelumnya di US$ 58.000/BTC yang dicapai pada 24 Februari lalu.
Setelah menyentuh level tersebut, harga bitcoin langsung anjlok tajam dalam 2 hari beruntun hingga menyentuh US$ 44.000/BTC. Artinya, dari rekor tersebut harga bitcoin anjlok sekitar 25%.
Saat harga bitcoin mencapai US$ 58.000/BTC, CryptoPotato melihat ada sebanyak 140.000 bitcoin yang dijual. Sejak saat itu jumlah whales terus menurun, hingga saat ini ada sebanyak 89 saja, melansir FX Street.
Di lain sisi, kripto Ether (Ethereum) berhasil membentuk reli ke level tertingginya sepanjang masa di harga US$ 2.800 pada Kamis (29/4/2021) waktu setempat.
"Sejak akhir Maret, kami telah melihat ether menjadi lebih kuat terhadap bitcoin," kata Élie Le Rest, mitra di perusahaan broker kripto, ExoAlpha.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kripto Rebound! Investor Happy & Ripple to The Moon
