
Perhatian! Saham Ayam Sedang Diobral, tapi ASSA & MLPL Lompat

Jakarta, CNBC Indonesia -Saham emiten unggas (poultry) PT Japfa Tbk (JPFA) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) ambruk hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) dan menjadi top losers pada hari ini, Selasa (27/4/2021). Amblesnya kedua saham tersebut seiring dengan amblesnya saham-saham emiten poultry lainnya.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak sanggup mendaki zona hijau hari ini. IHSG ditutup turun tipis 0,09% ke posisi 5.959,62 pada penutupan sesi II perdagangan, (27/4).
Menurut data BEI, ada 193 saham naik, 300 saham merosot dan 141 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp9,76 triliun dan volume perdagangan mencapai 14,08 miliar saham.
Investor asing pasar saham angkat kaki dari bursa Tanah Air dengan catatan jual bersih asing mencapai Rp 82,61 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 43,74 miliar.
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi II hari ini (27/4).
Top Gainers
- ICTSI Jasa Prima (KARW), saham +14,68%, ke Rp 125, transaksi Rp6,8 M
- Adi Sarana Armada (ASSA), +8,50%, ke Rp 2.170, transaksi Rp74,3 M
- Multipolar (MLPL), +7,78%, ke Rp 194, transaksi Rp101,5 M
- Kresna Graha Investama (KREN), +6,35%, ke Rp 134, transaksi Rp8,7 M
- Barito Pacific (BRPT), +4,95%, ke Rp 955, transaksi Rp68,6 M
Top Losers
- Japfa Comfeed Indonesia (JPFA), saham -6,90%, ke Rp 1.890, transaksi Rp124,4 M
- Charoen Pokphand Indonesia (CPIN), -6,80%, ke Rp 6.850, transaksi Rp77,5 M
- Zyrexindo Mandiri Buana(ZYRX), -6,72%, ke Rp 625, transaksi Rp33,2 M
- Mahaka Media (ABBA), -6,62%, ke Rp 254, transaksi Rp23,4 M
- Centratama Telekomunikasi Indonesia(CENT), -6,38%, ke Rp 264, transaksi Rp67,0 M
Dari tabel di atas, saham emiten yang bergerak di bidang pengoperasian fasilitas infrastruktur maritimKARW melejit menjadi jawara top gainers dengan kenaikan 14,68% ke Rp 125/saham.
Adapun nilai transaksi KARW hari ini sebesar Rp 6,8 miliar.
Sebelumnya, pada perdagangan Senin (26/4) kemarin saham yang melantai di bursa sejak 1994 silam ini ambles 2,68% ke Rp 109/saham.
Berbeda, dua saham poultry JPFA dan CPIN ambles sampai menyentuh ARB hari ini. JPFA ambrol 6,90% ke Rp 1.890/saham. Sementara, CPIN terjungkal 6,80% ke Rp 6.850/saham.
Kedua saham ini melanjutkan pelemahan sejak penutupan perdagangan Senin (26/4).
Adapun, amblesnya dua saham unggas tersebut diikuti dua saham sejenis lainnya. Saham Malindo Feedmill (MAIN), misalnya, ambles 4,05% ke Rp 830/saham. Kemudian, saham Widodo Makmur Unggas (WMUU) merosot 4,67% ke Rp 204/saham.
Tercatat, setidaknya saham-saham poultry melemah sejak dua hari lalu.
Adapun sentimen negatif terbaru terkait kabar potensi impor daging ayam. Alasan ancaman impor ini bukan karena kekurangan stok di dalam negeri, melainkan ada kewajiban dari Indonesia untuk memenuhi tuntutan setelah kalah gugatan dari Brasil di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
"Pemerintah tidak berencana impor daging ayam, tapi ada ancaman daging Brasil karena kita kalah di WTO," kata Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Singgih Januratmoko kepadaCNBC Indonesia, akhir pekan lalu.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kementerian Perdagangan Syailendra sudah mengingatkan bahwa serangan impor itu tidak mengada-ada. Karenanya, peternak harus bisa menekan harga ayam dengan mengefisiensikan harga pakan ternak.
"Untuk persiapan perang yang lebih besar, saya sudah sampaikan walau terkejut-kejut. Kalau kita nggak bisa efisien dan bahan baku juga nggak bisa kita pastikan, ekstremnya itu, mungkin saya dianggap nyeleneh, impor saja pakan kalau produksi lebih mahal (dengan pakan lokal), tapi dampak ke petani dan industri pakan seperti apa, kalau cari kemudahan begitu aja cari yang termurah, tapi nggak gitu juga," katanya, dikutip dari YouTube Pataka Chanel FGD: "Harga Jagung Melambung".
Adapun harga pakan berpengaruh sekitar 70% pada biaya produksi dari tumbuhnya ayam secara keseluruhan. Tidak sedikit, karenanya perlu ada langkah efisien.
Setali tiga uang, saham emiten Grup Mahaka milik Menteri BUMN Erick Thohir, ABBA, ambles dan ARB 6,62% ke Rp 254/saham dengan nilai transaksi RP 23,4 miliar.
Sebelumnya, ABBA juga ditutup menghuni 'lembah' top losers pasca-BEI membuka 'gembok' saham tersebut pada Senin (26/4).
Asal tahu saja, pada 15 April 2021, pihak bursa melakukan suspensi atau penghentian perdagangan sementara saham ABBA, lantaran terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham tersebut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit