
Cek Dulu 10 Kabar Pasar Hot! Ada Sritex, BNI hingga Bank Jago

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mulai melakukan rilis kinerja perusahaan untuk periode kuartal I-2021. Selain itu juga terdapat kabar kondisi emiten terkini hingga penurunan rating dari lembaga pemeringkat.
CNBC Indonesia telah merangkum sembilan peristiwa untuk menjadi bahan pertimbangan sebelumnya perdagangan Selasa (27/4/2021) dibuka.
1. Serap Saham Grup Lippo, Ini Dia 3 investor Baru Hypermart
Pemegang saham pengendali emiten pengelola Hypermart, PT Multipolar Tbk (MLPL) yang menjadi entitas bisnis Grup Lippo mengumumkan tiga nama investor baru yang membeli saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA).
Dalam pengumuman yang disampaikan manajemen Multipolar di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, tiga nama yang menjadi pembeli 11,9% saham MPPA atau setara 896.327.200 juta ini antara lain, PT Panbridge Investment Ltd yang membeli 3,33% saham, PT Pradipa Darpa Bangsa sebesar 4,76% dan Threadmore Capital Ltd sebesar 3,81%.
2. Telat Bayar Bunga Utang, Fitch Turunkan Rating Sritex Jadi C
Lembaga Pemeringkat Global Fitch Ratings (Fitch) menurunkan peringkat Jangka Panjang Issuer Default Rating (IDR) emiten tekstil dan garmen PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex menjadi C dari sebelumnya CCC-.
Menurut rilis resmi Fitch, Senin (26/4/2021), lembaga yang berdiri sejak 1913 ini juga menurunkan surat hutang US dolar Sritex yang outstanding menjadi C dari CCC dengan Recovery Rating RR4.
Selain itu, di saat yang bersamaan Fitch Ratings Indonesia menurunkan Peringkat Nasional Jangka Panjang Sritex menjadi C (idn) dari CCC- (idn).
3. Tunggu OJK, KVision Siap Serap Rights Issue Maspion Rp 3,7 T
Kasikorn Vision Company Limited (KVision), kelompok bisnis asal Thailand, dipastikan akan menyerap saham baru dari aksi penambahan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) sebanyak-banyaknya 2,28 miliar saham baru.
Berdasarkan prospektus yang disampaikan manajemen Bank Maspion, pada 13 April 2020, para pemegang saham BMAS yaitu PT Alim Investindo (AI), PT Maspion, PT Husin Investama, PT Maspion Investindo beserta dengan lima pemegang saham perorangan perseroan dengan Kasikorn selaku pembeli, telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat (Conditional Sale and Purchase Agreement/CSPA) terkait rencana pembelian saham sebesar 30,01%.
4. Masuk Bursa! Harga IPO Perusahaan Wulan Guritno Rp 100/saham
Pengelola klub Lucy In The Sky di kawasan SCBD, PT Lima Dua Lima Tiga Tbk mematok harga penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di harga Rp 100 per saham.
Nilai tersebut merupakan kisaran terendah dari proyeksi harga IPO yang sebelumya disampaikan pada rentang Rp 100 sampai Rp 120 per saham. Perseroan akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 5 Mei mendatang.
Menurut Direktur Utama PT Lima Dua Lima Tiga, Andaru Tahir ada beberapa faktor penentuan harga tersebut, antara lain mempertimbangkan kondisi pasar pada saat bookbuilding (masa penawaran awal pembentukan harga), permintaan dari calon investor yang berkualitas, kinerja perusahaan, serta prospek usaha.
5. Emiten Sandi Uno Tambah Investasi di Perusahaan Logistik
Emiten investasi yang didirikan Sandiaga Uno dan Edwin Soeryadjaya, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) menambah kepemilikan saham di perusahaan logistik cold storage, PT Mulia Bosco Logistik menjadi 23,7% dari sebelumnya 7,5%.
Penambahan investasi ini dilakukan Saratoga pada tahun 2020 melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue yang diterbitkan oleh Mulia Bosco Logistik.
"Menambah investasi di Mulia Bosco Logistik dari kepemilikan sebesar 7.5% menjadi 23.7% melalui skema rights issue," ungkap manajemen Saratoga, dalam materi paparan publik, dikutip Senin (26/4/2021).
NEXT: Kabar Emiten Lainnya
