Bursa Eropa Bergerak Variatif di Sesi Awal Perdagangan

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
26 April 2021 14:43
A computer screen shows news about Brexit with British Prime Minister Theresa May as a broker watches his screens at the stock market in Frankfurt, Germany, Wednesday, Jan. 16, 2019. (AP Photo/Michael Probst)
Foto: Bursa Eropa (AP Photo/Michael Probst)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa bergerak flat pada sesi awal perdagangan Senin (26/4/2021), karena investor bersiap menyambut musim sibuk rilis kinerja keuangan emiten kakap.

Indeks Stoxx 600 yang berisi 600 saham unggulan Eropa itu tak banyak berubah pada sesi pembukaan, dengan indeks saham sektor otomotif melemah 0,5% sementara indeks saham sektor sumber daya dasar menguat 0,7%.

Selang 5 menit kemudian, indeks Stoxx 600 tertekan 0,06 poin (-0,01%), menjadi 438.98. Indeks FTSE Inggris menguat 6.920,44 18,1 -0,26 dan CAC Prancis melemah 10,65 poin (-0,17%) ke 6.247,29. Sementara itu, indeks DAX Jerman naik 14,9 poin (+0,1%) ke 15.294,56.

Sentimen pelaku pasar di Benua Biru dibayangi oleh rilis data ekonomi di AS pekan ini, dengan banyak perusahaan multinasional di Amerika Serikat (AS) yang merilis laporan keuangannya seperti Apple, Microsoft, Amazon dan Alphabet.

Di sisi lain, Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell akan memimpin rapat penentuan kebijakan moneter pada Selasa dan Rabu. Pelaku pasar bakal memantau ketat sinyal apakah bank sentral mengkhawatirkan inflasi. Sebelumnya, bank sentral AS tersebut menyatakan bahwa kenaikan harga barang hanya bersifat sesaat.

Powell akan menggelar konferensi pers pada Rabu untuk mengumumkan keputusan Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC). Harga kontrak berjangka (futures) indeks saham AS cenderung menyamping di perdagangan Senin.

Sementara itu, mayoritas bursa saham di Asia Pasifik cenderung bergerak menguat pada Senin karena investor terus memantau situasi Covid di India. Negeri Bollywood tersebut terus berusaha memerangi kenaikan angka infeksi corona. Pada Minggu, nyaris 350.000 kasus baru tercatat.

Presiden AS Joe Biden menyatakan bahwa pihaknya akan segera memasok India kebutuhan bahan mentah untuk memproduksi vaksin corona. Sebelumnya, Inggris, Prancis, dan Jerman juga menyatakan hal yang sama. Di Benua Biru, pelaku pasar akan memantau rilis kinerja keuangan Philips, dan Michelin serta rilis hasil survei kondisi bisnis Jerman per April.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Eropa Menguat di Sesi Awal Perdagangan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular