Harga CPO 'Terbang' 5% Minggu Ini, Tapi Awas Minggu Depan!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
25 April 2021 10:30
Kuli Angkut Pekerja Sawit di Tengah Turunnya Nilai Ekspor CPO
Ilustrasi Kelpa Sawit (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) bergerak naik sepanjang pekan ini. Namun pekan depan ada kemungkinan harga bakal turun.

Pada minggu ini, harga CPO di Bursa Malaysia melesat 5,68% secara point-to-point. Lonjakan ini terjadi setelah pada pekan sebelumnya harga terkoreksi 1,35%.

Akan tetapi, investor tidak boleh berleha-leha. Palm Oil Analytics, lembaga kajian CPO yang berbasis di Singapura, memperkirakan akan ada koreksi teknikal setelah harga melesat pekan ini.

Ditambah lagi pasokan CPO diperkirakan bakal melimpah. Pada bulan ini, produksi CPO diproyeksi naik 10-15%. Sebagai catatan, Asosiasi Minyak Sawit Malaysia mengumumkan produksi pada 1-20 April 2021 naik 6,38% dibandingkan periode yang sama bulan sebelumnya. Kenaikan pasokan tanpa diiringi tambahan permintaan akan membuat harga turun.

Halaman Selanjutnya --> Hati-hati, Corona di India Bikin Ngeri!

Selain itu, lagi-lagi faktor pandemi virus corona (Coronavirus Disease/Covid-19) di India memaikan peran. . Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, jumlah pasien positif corona di Negeri Bollywood per 23 April 2021 mencapai 16.263.695 orang. Bertambah 332.730 orang dibandingkan sehari sebelumnya, rekor penambahan kasus harian tertinggi sejak virus corona mewabah di negara tersebut.

Dalam 14 hari terakhir (10-23 April 2021), rata-rata penambahan pasien baru adalah 228.797 orang per hari. Melonjak dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yaitu 86.706 orang setiap harinya.

Untuk menekan penyebaran virus corona, ibu kota New Delhi menerapkan lockdown selama enam hari. Begitu pula dengan Negara Bagian Maharashtra, yang di dalamnya mencakup Mumbai (pusat industri keuangan di India). Beberapa negara juga telah menutup rute perjalanan dari dan ke India, seperti Australia, Inggris, Kanada, dan Uni Emirat Arab.

Ketika India terpaksa 'digembok' untuk meredam penyebaran virus corona, maka aktivitas dan mobilitas masyarakat akan sangat terbatas. Ini tentu membuat prospek perekonomian India jadi samar-samar, risiko ke bawah (downside risk) sangat tinggi.

Apalagi India adalah salah satu negara konsumen CPO terbesar di dunia. Pada 2019, Organsasi Pangan Dunia (FAO) melaporkan impor CPO India mencapai 9,73 juta ton. India adalah negara importir CPO terbesar dunia.

Oleh karena itu, sangat wajar ada perkiraan harga CPO akan terkoreksi. Sebab kemungkinan besar permintaan dari salah satu pembeli terbesarnya bakal berkurang drastis.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Pasar Dilanda Aksi Beli Gila-gilaan, Harga CPO Nge-gas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular