
Bos BEI Akui Transaksi Sepi karena Investasi Jamsostek Susut

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan rendahnya nilai transaksi harian di bursa selama beberapa hari disebabkan turunnya aktivitas transaksi investor institusi. Belum lagi dari sisi global juga memengaruhi keputusan investor asing menempatkan dananya di Indonesia.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Laksono Widodo, mengatakan turunnya transaksi dari investor institusi sekelas BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek menjadi penyebab utamanya. Hal ini berdampak pada investor sejenis seperti pengelola dana pensiun lainnya untuk menempatkan dana ke pasar saham.
"Turunnya transaksi dari BPJS TK cukup berpengaruh terhadap aktivitas transaksi investor khususnya institusi domestik yang memiliki kemiripan dengan BPJS TK. (Taspen, Dapen dll). BPJS TK dianggap sebagai leader atau mercusuar bagi institusi-institusi domestik tersebut sehingga pasang surutnya aktivitas BPJS TK akan mempengaruhi tindakan institusi-institusi tersebut," kata Laksono di Jakarta, Jumat (23/4/2021).
Sementara itu, investor asing juga masih mencatatkan net sell pada Maret dan April 2021, meski di dua bulan pertama awal tahun ini masih terjadi net buy.
Namun perkembangan pasar keuangan global, terutama pasar keuangan di Amerika Serikat ikut memengaruhi keputusan investasi investor asing di negara berkembang, termasuk Indonesia.
Untuk diketahui, nilai transaksi di bursa sepanjang hari kemarin hanya mencapai Rp Rp 8,6 triliun, hanya meningkat tipis dari hari sebelumnya yang senilai Rp 7,59 triliun.
Akumulasi berbagai sentimen negatif seperti kasus Covid-19 yang kembali meningkat di sejumlah negara, mulai beralihnya investor ritel ke aset kripto ditambah dengan belum adanya sentimen di dalam negeri yang cukup signifikan, membuat bursa saham terkoreksi.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Digitalisasi Picu Investor Ritel Domestik Bursa RI 'Meledak'