Hore! Sektor Properti Mulai Bergairah, Simak Ini Buktinya

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
22 April 2021 14:50
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (CNBC Indonesia/Cantika Adinda Putri)
Foto: Foto udara pembangunan perumahan di kasawan bojong sari, Depok, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Selain perbaikan kinerja pengembang, bank pelat merah yang bergerak di bidang pembiayaan perumahan, Bank BTN, kembali mencatatkan pertumbuhan positif di kuartal I-2021 kendati berada di bawah tekanan pandemi Covid-19.

Per 31 Maret 2021, Bank BTN berhasil menorehkan peningkatan laba bersih sebesar 36,75% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp 457 miliar di kuartal I/2020 menjadi Rp 625 miliar.

Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengatakan, perseroan akan terus melakukan inovasi agar tetap mencatatkan pertumbuhan positif terutama untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional.

"Misi utama kami adalah menyediakan rumah bagi masyarakat Indonesia terutama masyarakat berpenghasilan rendah. Ke depannya, kami akan terus berinovasi sehingga semakin banyak masyarakat memiliki hunian sekaligus tetap mencatatkan pertumbuhan bisnis yang positif dan berkelanjutan," jelas Haru di sela Konferensi Pers Paparan Kinerja Bank BTN Kuartal I/2021 di Jakarta, Kamis (22/4).

Dalam catatan keuangannya, BBTN menunjukkan perolehan laba bersih ditopang peningkatan pendapatan bunga.

Pendapatan bunga BBTN tercatat naik 2,99% yoy menjadi Rp6,35 triliun. Perseroan juga sukses menekan beban bunga sebesar 10,28% yoy dari Rp3,99 triliun menjadi Rp3,58 triliun.

Dengan langkah tersebut, pendapatan bunga bersih Bank BTN tercatat naik di level 27,32% yoy menjadi Rp2,77 triliun.

Perolehan pendapatan bunga BBTN tersebut ditopang penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar Rp261,34 triliun per kuartal I/2021.

Penyaluran kredit dan pembiayaan tersebut tercatat naik 3,19% yoy dari Rp253,25 triliun per kuartal I/2020.

Adapun, pertumbuhan kredit dan pembiayaan Bank BTN tersebut pun berada di atas penyaluran kredit perbankan nasional.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merekam kredit perbankan nasional terkoreksi hingga 2% yoy per Januari 2021.

Laporan keuangan Bank BTN menunjukkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi masih tercatat menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan kredit BBTN.

KPR subsidi Bank BTN tercatat naik 9,04% yoy menjadi Rp122,96 triliun per kuartal I/2021. Sementara itu, KPR Non-subsidi juga mulai menunjukkan peningkatan tipis di level 0,2% yoy menjadi Rp80,15 triliun pada akhir Maret 2021. Secara total, pertumbuhan kredit di segmen perumahan tumbuh sebesar 3,23% yoy menjadi Rp236,57 triliun.

Selanjutnya, pada kredit di segmen non-perumahan tercatat tumbuh 2,87% yoy menjadi Rp24,76 triliun. Pertumbuhan tersebut ditopang kenaikan di segmen kredit konsumer dan kredit korporasi yang tumbuh masing-masing sebesar 9,43% yoy dan 7,44% yoy.

Penyaluran kredit juga terus diiringi dengan perbaikan kualitas kredit.

Per kuartal I/2021, BBTN mencatatkan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) di posisi 1,94%. Posisi tersebut turun 44 basis poin (bps) dari 2,38% pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Bank BTN juga tetap memupuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) menjadi sebesar 115,93% per Maret 2021 atau naik 1.027 bps.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular