Kabar Buruk Menghantam, Rupiah Sulit Lanjutkan Tren Penguatan

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
21 April 2021 12:48
Warga melintas di depan toko penukaran uang di Kawasan Blok M, Jakarta, Jumat (20/7). di tempat penukaran uang ini dollar ditransaksikan di Rp 14.550. Rupiah melemah 0,31% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) semakin melemah. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) hingga pertengahan perdagangan Rabu (21/4/2021). Tekanan bagi rupiah kali ini datang dari eksternal, dimana sentimen pelaku pasar yang kembali memburuk akibat peningkatan kasus penyakit virus corona (Covid-19).

Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan melemah tipis 0,03% di Rp 14.500/US$, kemudian semakin terdepresiasi hingga 0,31% ke Rp 14.540/US$.

Rupiah berhasil memangkas pelemahan, berada di Rp 14.500/US$ pada pukul 12:00 WIB. Meski demikian, rupiah terlihat sulit untuk berbalik menguat di sisa perdagangan hari ini. Hal tersebut terlihat dari pergerakannya di pasar non-deliverable forward (NDF) yang lebih lemah siang ini ketimbang beberapa saat sebelum pembukaan perdagangan pagi tadi.

PeriodeKurs Pukul 8:54 WIBKurs Pukul 11:54 WIB
1 PekanRp14.525,50Rp14.554,5
1 BulanRp14.537,00Rp14.571,0
2 BulanRp14.628,50Rp14.630,0
3 BulanRp14.681,00Rp14.689,0
6 BulanRp14.856,00Rp14.858,0
9 BulanRp14.999,00Rp15.026,0
1 TahunRp15.186,00Rp15.225,0
2 TahunRp15.884,00Rp15.923,0

NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.

Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot.

Kasus Covid-19 di India menjadi perhatian belakangan ini. Beberapa wilayah di India sudah di-lockdown akibat serangan gelombang kedua Covid-19 ini lebih ganas dibanding yang pertama.

Kasus infeksi harian di Negeri Bollywood tercatat mencapai lebih dari 250 ribu belakangan ini. Kasus kematian harian juga tembus rekor 1.500 orang dalam sehari. Kini India sedang mengalami krisis suplai oksigen yang semakin memperparah kondisi.

Sementara itu, di AS juga terjadi tren peningkatan kasus positif. Berdasarkan catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah pasien positif corona di Negeri Paman Sam per 20 April 2021 adalah 31.350.025 orang. Bertambah 38.084 orang (0,12%) dibandingkan hari sebelumnya.

Dalam 14 hari terakhir (7-20 April 2021), rata-rata penambahan pasien baru adalah 66.992 orang per hari. Lebih tinggi dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yakni 62.569 orang per hari.

Alhasil sentimen pelaku pasar memburuk, yang membuat rupiah tertekan.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sedang Tak Berharga, Dolar Makin Banyak 'Dibuang'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular