Gainers-Losers

Sesi I, Saham Emiten Sandi Uno & Ramayana Malah Ambles!

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
20 April 2021 12:43
Tambang Merdeka Copper/Youtube BSI
Foto: Tambang Merdeka Copper/Youtube BSI

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten tambang emas Grup Saratago milik Menparekraf Sandiaga Uno dan pengusaha Edwin Soeryadjaya, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) ambles menjadi top losers hari ini, Selasa (20/4). Saham MDKA kembali terkoreksi setelah kemarin, Senin (19/4), ditutup melemah.

Pelemahan MDKA terjadi setelah perusahaan mengumumkan berencana akan melakukan pembelian kembali alias buyback saham.

Tidak berbeda, saham emiten ritel PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) juga ambles sebagai pecundang kali ini. Investor tampaknya beramai-ramai melakukan aksi ambil untung (profit taking) setelah RALS membukukan reli kenaikan empat hari beruntun.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah hari ini. IHSG merosot 0,84% ke posisi 6.001,80 pada penutupan sesi I perdagangan, Selasa (20/4/2021).

Menurut data BEI, ada 189 saham naik, 269 saham merosot dan 173 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 4,76 triliun dan volume perdagangan mencapai 7,79 miliar saham.

Investor asing pasar saham angkat kaki dari Indonesia dengan catatan jual bersih asing mencapai Rp 321,43 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 271,93 miliar.

Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (20/4).

Top Gainers

  1. Sentra Food Indonesia (FOOD), saham +21,24%, ke Rp 137, transaksi Rp 11,2 M

  2. Pikko Land Development (RODA), +9,76%, ke Rp 90, transaksi Rp 3,6 M

  3. Tanah Laut (INDX), +8,40%, ke Rp 142, transaksi Rp 5,5 M

  4. Wismilak Inti Makmur (WIIM), +6,77%, ke Rp 1.025, transaksi Rp 59,9 M

  5. Cahayaputra Asa Keramik (CAKK), +6,02%, ke Rp 88, transaksi Rp 4,9 M

Top Losers

  1. Bank Bumi Arta (BNBA), saham -6,91%, ke Rp 1.010, transaksi Rp 27,5 M

  2. Diagnos Laboratorium Utama (DGNS), -6,50%, ke Rp 575, transaksi Rp 15,5 M

  3. Agro Yasa Lestari (AYLS), -6,48%, ke Rp 101, transaksi Rp 4,1 M

  4. Merdeka Copper Gold (MDKA), -6,30%, ke Rp 2.230, transaksi Rp 155,1 M

  5. Ramayana Lestari Sentosa (RALS), -5,98%, ke Rp 865, transaksi Rp 48,5 M

Menurut data di atas, saham emiten produsen berbagai jenis daging olahan, FOOD, menjadi pemuncak top gainers setelah melesat 21,24% ke Rp 137/saham.

Dengan ini saham FOOD sudah menguat selama empat hari berturut-turut. Dalam sepekan saham ini melejit 39,80%, sementara dalam sebulan FOOD terdongkrak 30,48%.

Berbeda nasib, saham emiten emas Sandiaga Uno, MDKA, ambles menjadi top losers sebesar 6,30% ke Rp 2.230/saham. Praktis, sejak Senin kemarin (19/4) saham ini berkubang di zona merah.

Kendati ambles, dalam sepekan MDKA tercatat naik 4,21%. Tetapi, dalam sebulan saham emiten yang melantai di bursa sejak 2015 ini anjlok 5,91%.

Melemahnya MDKA terjadi setelah perusahaan mengumumkan rencana buyback saham, di keterbukaan informasi BEI, Jumat pekan lalu (16/4).

Berdasarkan keterbukaan informasi tersebut, MDKA berencana melakukan pembelian kembali atas saham perseroan sebesar 1% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh atau maksimum sebanyak 229.033.658 saham.

Untuk melakukan buyback saham ini, MDKA menyiapkan alokasi dana maksimum sebesar Rp 530 miliar. Angka ini sudah mempertimbangkan biaya perantara dagang efek dan biaya lainnya.

Aksi buyback sendiri akan dilakukan secara bertahap dalam waktu paling lama 18 bulan sejak disetujuinya buyback saham oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 Mei 2021.

Pertimbangan MDKA dalam melakukan buyback salah satunya adalah untuk dapat memiliki fleksibilitas yang memungkinkan perseroan menjaga stabilitas harga saham MDKA, apabila harga saham tersebut tidak mencerminkan nilai/kinerja perseroan yang sebenarnya.

Pertimbangannya lainnya, yakni terkait dengan pelaksanaan program insentif jangka panjang atau Long Term Insentive (LTI) bagi karyawan dan/atau Direksi dan/atau Dewan Komisaris Perseroan dan/atau anak perusahaan.

Ini dilakukan untuk memacu kinerja dari perusahaan dan/atau anak perusahaan.

"Perseroan memperkirakan pelaksanaan Pembelian Kembali Saham Perseroan tidak akan menimbulkan dampak penurunan terhadap pendapatan Perseroan," jelas manajemen MDKA, dikutip CNBC Indonesia, Selasa (20/4).

Selain itu, pihak MDKA menegaskan, dikarenakan tidak ada dampak menurunnya pendapatan akibat dari rencana buyback saham, maka tidak ada perubahan atas proforma laba perusahaan.

Selain MDKA, RALS juga tersungkur sebagai top losers, yakni 5,98% ke Rp 865/saham. Investor tampaknya melakukan aksi profit taking pada saham ini, setelah sebelumnya RALS mencatatkan reli penguatan empat hari beruntun.

Dalam sepekan RALS melesat 21,83%, sementara dalam sebulan naik 4,85%.

Kabar terbaru, RALS berencana untuk melakukan pembelian kembali saham (buyback) saham hingga 2022 nanti.

Untuk itu perusahaan telah mempersiapkan dana sebanyak-banyaknya Rp 350 miliar untuk program tersebut, termasuk untuk biaya transaksi, komisi pedagang perantara efek, dan biaya lainnya.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), jumlah saham yang akan di-buyback kembali maksimasil 354.800.000 saham atau senilai 5% dari seluruh saham perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh.

Rencananya, aksi korporasi ini akan dilakukan usai mendapatkan persetujuan dari pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang telah digelar pada 14 April lalu. Program ini akan berakhir pada 14 Oktober 2022.

TIM RISET CNBC INDONESIA

 


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Emiten Emas Sandi Uno Melesat, Saham BNBA-FIRE Apes!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular