
Dolar AS Jeblok Lagi, Rupiah Akhirnya Mampu Menguat

Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Selasa besok, yang bisa mempengaruhi pergerakan rupiah. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan BI 7 Day Reverse Repo Rate bertahan di 3,5%.
Dari 11 institusi yang berpartisipasi dalam pembentukan konsensus, semuanya kompak melihat suku bunga tetak 3,5%.
"Setelah mempertahankan suku bunga bulan lalu, kami merasa bahwa BI cukup nyaman dalam menjaga selisih suku bunga di tengah pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS).
Selain itu, bank sentral juga masih meyakini bahwa masih ada ruang bagi perbankan untuk menurunkan suku bunga dengan BI 7 Day Reverse Repo Rate di posisi yang sekarang. Oleh karena itu, posisi kami adalah BI akan terus mempertahankan suku bunga sepanjang 2021," papar riset Citi.
Kemudian, Citi juga menilai stabilitas nilai tukar rupiah akan menjadi pertimbangan BI. Sebagai catatan, rupiah melemah 1,11% di hadapan dolar AS dalam sebulan terakhir. Sejak akhir 2020 (year-to-date), depresiasi rupiah mencapai 3,7%.
Helmi Arman, Ekonom Citi, menilai risiko depresiasi rupiah masih ada. Pasalnya, pemulihan ekonomi Indonesia menyebabkan impor melonjak.
"Dalam jangka waktu 6-12 bulan, kami memperkirakan rupiah akan mengalami rebound karena kembalinya arus modal asing. Namun seiring dengan pemulihan ekonomi yang ditandai dengan peningkatan impor, seberapa besar rupiah akan rebound menjadi sangat tidak pasti," tulis Helmi dalam risetnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
