
Kehabisan Bensin Nih, IHSG Bakal di Mogok Jalan pada Sesi 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak galau pada perdagangan pagi ini. Sempat dibuka hijau menembus level 6.100, IHSG haru rela ditutup terkoreksi 0,06% ke level 6.075.80 pada perdagangan Jumat (16/4/21).
Nilai transaksi hari ini sebesar sebesar Rp 5,2 triliun dan terpantau investor asing membeli bersih Rp 77 miliar di pasar reguler.
Asing melakukan pembelian di saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sebesar Rp 7 miliar dan PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 3 miliar.
Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang dilego Rp 48 miliar dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yang dijual Rp 9 miliar.
Rilis data pertumbuhan ekonomi China bisa menjadi penggerak pasar finansial dalam negeri. Maklum saja, China merupakan negara dengan nilai perekonomian terbesar kedua di dunia, setelah Amerika Serikat. Ketika perekonomiannya tumbuh tinggi, maka negara-negara lain juga akan terkerek naik.
Pertumbuhan Ekonomi China pada kuartal pertama tahun 2021 dilaporkan melesat hingga 18,3% secara Year On Year. Ini adalah angka pertumbuhan ekonomi tertinggi secara kuartalan sejak tahun 1993 silam meskipun angka ini lebih rendah dari konsensus.
HasilpollingReuters menunjukkan produk domestik bruto (PDB) China diprediksi melesat 19% YoY di kuartal I-2021. Pertumbuhan yang terbilang tinggi, tetapi juga karenalow base effect, sebab pada kuartal I-2020 PDB China mengalami kontraksi (tumbuh negatif) sebesar 6,8%.
Tidak hanya di kuartal I, perekonomian China juga diprediksi akan semakin membaik sepanjang tahun ini.
Dana Moneter International (International Monetary Fund/IMF) merilis World Economic Outlook edisi April merilis proyeksi terbaru pertumbuhan ekonomi.
Dalam laporan tersebut, IMF memberikan proyeksi yang optimistis terhadap perekonomian global. Dalam laporan tersebut, IMF merevisi pertumbuhan ekonomi global di tahun ini menjadi 6%, dibandingkan dengan proyeksi yang diberikan bulan Januari lalu yang sebesar 5,5%.
Sementara itu PDB China diprediksi tumbuh 8,4% sepanjang tahun ini, lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya 8,1%.
China merupakan negara tujuan ekspor utama Indonesia, ketika perekonomiannya meningkat, maka tingkat ekspor Indonesia juga berpeluang naik.
Analisis Teknikal
![]() Teknikal IHSG |
Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area batas atas dengan BB yang kembali melebar maka pergerakan IHSG selanjutnya cenderung sideways.
Untuk mengubah bias menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance yang berada di area 6.100. Sementara untuk melanjutkan tren bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 6.025.
Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Saat ini RSI berada di area 63 yang belum menunjukkan adanya indikator jenuh beli ataupun jenuh jual sehingga pergerakan indeks cenderung netral alias sideways.
Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB di batas atas dan mulai melebar, maka pergerakan selanjutnya cenderung terbatas. Hal ini juga terkonfirmasi dengan indikator RSI yang netral.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000