Net Buy-Sell

Asing Borong Saham TBIG-ANTM di Sesi I, Obral MDKA-ARTO

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
15 April 2021 12:48
foto : Ist/cnnindonesia.com
Foto: Ist/cnnindonesia.com

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan sesi I Kamis (15/4/2021), setelah sempat bergerak di zona hijau pada perdagangan sesi I hari ini. Indeks bursa saham acuan nasional tersebut melemah 0,21% ke level 6.037,73.

Data perdagangan menunjukkan sebanyak 204 saham naik, 255 saham turun, dan 167 lainnya mendatar. Nilai transaksi pada perdagangan sesi I hari ini kembali naik menjadi Rp 5,6 triliun dan investor asing kembali memburu saham-saham di pasar reguler sebesar Rp 91 miliar.

Ada enam saham yang diburu oleh investor asing pada perdagangan sesi I hari ini.

Adapun saham-saham yang diburu asing pada perdagangan sesi I Kamis (15/4/2021) adalah:

Dikala IHSG kembali melemah dan asing masih memburu saham-saham di pasar saham RI, asing juga melepas beberapa saham yang membuat IHSG tak mampu bertahan di zona hijau.

Berikut saham-saham yang dilepas oleh investor asing pada perdagangan sesi I hari ini.

Pelaku pasar pada pagi dibayangi kekhawatiran prospek ekonomi nasional setelah Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,3% pada 2021, dari proyeksi sebelumnya 4,8%.

Namun, kekhawatiran itu ditinggalkan karena revisi proyeksi pertumbuhan tidak hanya menimpa Indonesia, melainkan juga negara utama Asia Tenggara lainnya yakni Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam, yang disebut ASEAN-5. IMF memperkirakan lima negara berkembang terbesar di Kawasan itu akan tumbuh 4,9%, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya 5,2%.

Setelah sempat menguat, aksi ambil untung terjadi jelang rilis data neraca perdagangan pada pukul 11:00 WIB. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto melaporkan nilai impor pada Maret 2021 adalah US$ 16,79 miliar, tumbuh 25,73% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Namun, kenaikan itu belum cukup untuk mengimbangi ekspor yang tumbuh 30,5% (secara tahunan) menjadi US$ 18,35 miliar.

Dengan demikian, neraca perdagangan periode Maret 2021 kembali mencatatkan surplus US$ 1,56 miliar, mengindikasikan pertumbuhan permintaan barang modal dan bahan baku penolong belum terlalu tinggi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Lesu Lagi, Asing Borong BBCA-TLKM & Lepas BUKA-ISAT

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular