
Nah Loh! Pasar Kripto Rontok, Bitcoin Merosot Nyaris 1%

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar mata uang kripto (cryptocurrency) mayoritas bergerak melemah pada perdagangan Kamis (15/4/2021) pukul 11:00 WIB, di mana harga Bitcoin pun merosot setelah sempat menyentuh rekor tertingginya pada perdagangan Rabu (14/4/2021) waktu setempat.
Tercatat pada pukul 11:00 WIB, harga cryptocurrency yang paling terkenal, Bitcoin merosot 0,99% ke level harga US$ 63.081,50 atau setara dengan Rp 920.989.900 (asumsi kurs Rp 14.600).
Mata uang kripto lainnya, seperti Binance Coin ambles 3,98% ke US$ 545,71 atau setara Rp 7.967.366, Ripple anjlok 2,88% ke US$ 1,77 atau Rp 25.842, Cardano terjatuh 1,13% ke US$ 1,44 atau Rp 21.024, dan Tether turun tipis 0,03% ke US$ 0,99 atau Rp 14.454.
Hanya mata uang kripto Ethereum yang masih diperdagangkan di zona hijau pada perdagangan pagi menjelang siang hari ini, yakni melesat 5,55% ke US$ 2.447,01 atau setara dengan Rp 35.726.346.
Marketplace mata uang kripto, Coinbase, kemarin resmi melantai di Wall Street dan masuk ke indeks Nasdaq. Begitu perdagangan dibuka, harga saham Coinbase berada di US$ 381 per saham, kemudian melesat hingga US$ 429 per saham. Tetapi setelahnya, harganya malah berbalik dan berakhir di US$ 328,28 per saham.
Coinbase, berdiri sejak tahun 2012, dan menjadi marketplace kripto paling populer di Amerika Serikat. Coinbase kini memiliki 56 juta pengguna, naik dari akhir 2020 lalu sebanyak 43 juta, dan nyaris 2 kali lipat dari tahun 2019 sebanyak 32 juta pengguna.
Menariknya, tak lama setelah Coinbase terdaftar di Nasdaq, harga Bitcoin pun sempat berbalik terkoreksi 5% ke level terendah harian di US$ 61.658 dan ini memicu aksi jual yang lebih tajam di altcoin.
Aksi jual (profit taking) investor pun terjadi di Bitcoin, setelah cryptocurrency ternama tersebut sempat menyentuh level tertingginya, yakni di level harga US$ 65.000.
Adapun kapitalisasi pasar cryptocurrency secara keseluruhan mengalami penurunan 16,5% seiring dengan penurunan harga Bitcoin, jatuh dari level tertinggi US$ 2,6 triliun menjadi US$ 2,17 triliun pada saat. Tingkat dominasi Bitcoin sekarang berada di 53,6%.
Dari pasar saham Amerika Serikat (AS), saham perbankan menjadi pendorong utama penguatan indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) kemarin, setelah melaporkan earning yang lebih baik dari ekspektasi pasar. Saham Goldman Sachs naik lebih dari 2%, kemudian Wells Fargo melesat 5,5%.
Melesatnya saham perbankan di AS sepertinya menjadi sentimen negatif bagi pasar kripto pada hari ini, selain karena aksi jual (profit taking) oleh investor.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Makin Gokil! Kripto Mayoritas Menguat, Bitcoin Rekor Lagi
