Ini Alasan Beban Pegawai Waskita Melesat Meski Rugi Rp 7,4 T

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
14 April 2021 13:58
PT Waskita Toll Road (WTR). (Dok. Waskita Toll Road)
Foto: Tol PT Waskita Toll Road (WTR). (Dok. Waskita Toll Road)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Waskita Karya (WSKT) Tbk mencatat terjadinya kenaikan biaya pegawai tahun 2020 sebesar Rp 134 miliar dibanding tahun 2019 diantaranya karena biaya perawatan kesehatan, beban cadangan dan penyelesaian kerja pegawai kontrak di proyek tol yang sudah selesai, serta talangan dana asuransi pensiun pegawai.

Hal ini berperan dalam rugi bersih Rp 

Tercatat ada 6.000 orang karyawan Waskita di seluruh Indonesia dimana keselamatan kerja pegawai menjadi prioritas utama. Salah satu fokus Perseroan di tahun 2020 adalah menjaga kondisi kesehatan pegawai dan keluarga.

"Kami berkomitmen untuk terus menjadikan pegawai sebagai aset utama. Walaupun dalam kondisi likuiditas yang ketat, fokus pada kesehatan pegawai dan keluarga tetap menjadi program utama Perseroan", jelas Director of HCM & System Development, Hadjar Seti Adji ujarnya mengutip keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (14/4/2021).

Selanjutnya, pandemi tidak hanya berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan tapi juga terhadap pegawai. Waskita juga mencatat biaya penanganan Covid-19 yang mencapai Rp 43 miliar. Ada 2 program utama dalam rangka pelaksanaan protokol kesehatan tersebut.

Pertama adalah tindakan preventif dan kuratif berupa pencegahan dan perawatan dampak Covid-19 secara rutin. Kegiatan ini meliputi kewajiban swab antigen dan PCR secara berkala ke seluruh pegawai, pemberian obat-obatan pendukung, perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri untuk pegawai dan keluarga yang positif Covid-19 serta vaksinasi terpadu.

Kedua, penyiapan infrastruktur kerja yang sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku. Program ini antara lain berupa penyesuaian ruang rapat dan ruang kerja, pengaturan transportasi, penyediaan makanan sehat steril, dukungan atas infrastruktur proses kerja online, pemenuhan kewajiban kontrak atas pegawai terdampak pandemi dan penyiapan fasilitas pendukung kerja mandiri lainnya.

"Tidak ada kenaikan gaji Komisaris, Direksi dan pegawai di tahun 2020. Bahkan Perseroan melakukan efisiensi dengan mengurangi fasilitas tunjangan jabatan, tunjangan kinerja dan fasilitas lainnya secara signifikan. Biaya dan fasilitas perjalanan dinas juga dikurangi hingga 52%", tegasnya.

Adapun penerapan protokol kesehatan dilakukan di kantor pusat, unit bisnis, proyek dan anak perusahaan dengan melibatkan partisipasi seluruh pegawai, tanpa terkecuali. Untuk memastikan protokol kesehatan berjalan dan dipatuhi oleh semua komponen, Perseroan membentuk Satgas Covid-19 di seluruh level struktur organisasi.

"Proses efisiensi ini kami lakukan secara seimbang dengan tetap menjaga hak-hak pegawai dan kelangsungan bisnis Perseroan," pungkas Hadjar.

Pada tahun 2020, Waskita Karya mencatatkan kerugian sebesar Rp 7,38 triliun, kebalikan dari tahun sebelumnya laba Rp 872 miliar. Kondisi ini kian diperberat dengan liabilitas sebesar Rp 89,01 triliun dan beban bunga utang sebesar Rp 4,7 triliun.

Sebetulnya, upaya perseroan menekan beban bunga sudah dilakukan, di antaranya dengan mendivestasi 5 ruas tol yang dikelola Waskita, namun investor menunda rencana pembelian karena pandemi Covid-19.


(yun/yun)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waskita Terlilit Utang Rp 54 T, Sampai Jual Semua Jalan Tol!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular