Internasional

Diam-diam Morgan Stanley Rekomendasikan Saham Tesla, Kenapa?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
10 April 2021 14:35
Tesla Model 3s and X's are shown charging in an underground parking lot next to a Tesla store in San Diego,California, U.S., May 30, 2018. REUTERS/Mike Blake
Foto: REUTERS/Mike Blake

Jakarta, CNBC Indonesia - Para investor ternyata direkomendasikan oleh Morgan Stanley, salah satu bank investasi terbesar di dunia, untuk memiliki saham Tesla jika tak mau menyesal di kemudian hari ketika perkembangan mobil listrik naik signifikan.

Hal itu disampaikan analis Morgan Stanley, Adam Jonas. Ucapan ini cukup mengherankan, sebab dia pernah memberikan penilaian 'berkinerja buruk' pada saham Tesla sepanjang musim panas lalu. Namun sekarang dia menyoroti keunggulan perusahaan milik Elon Musk dalam industri.

Saham Tesla Inc diperdagangkan di Bursa Nasdaq dengan kode TLSA. Jumat kemarin waktu AS, saham Tesla turun 0,99% di posisi US$ 677,02/saham.

Dalam sebuah wawancara bersama Bloomberg Markets, dia menuturkan perusahaan itu tidak akan tertandingi oleh para pesaingya, dikutip Teslarati, Sabtu (10/4/2021).

Banyak perusahaan mobil lama juga yang saat ini berusaha mengikuti jejak Tesla. Jelas, kata dia, keunggulan mereka adalah dari segi mesin pembakaran internal.

"Tesla tidak memiliki keterikatan dengan pembakaran internal dan ada dalam posisi untuk menarik modal dan talenta yang kemungkinan efisien. Tentu banyak perusahaan lama yang jika Anda dengarkan mereka adalah Tesla dan dalam beberapa hal mereka terobsesi dengan Tesla," jelasnya.

Dia menjelaskan Tesla berada pada di titik di mana perusahaan bisa meningkatkan kinerja operasional. Selain itu perusahaan juga dapat menjadi perusahaan infrastruktur untuk mencakup sejumlah segmen utama secara global.

Bila dapat melakukannya, tren positif kemungkinan akan hadir. Menurut sejarah, Tesla memiliki kesempatan dan ada kemungkinan bisa tumbuh jadi salah satu perusahaan paling tangguh.

Adam menjelaskan banyak dari mereka yang menyatakan tidak ingin punya saham Tesla. Dia pun mengajak para investor untuk memiliki saham perusahaan tersebut.

Sebab menurutnya, jika para investor tidak memiliki saham Tesla akan jadi kerugian besar bagi mereka.

"Kami pikir [saham] yang harus dimiliki. Dan saya bisa mengatakan karena kami berbicara cukup sering dengan investor."

"Investor bilang ke saya begini, saya ingin mengumpulkan portofolio EV [electronic vehicle] dan AV [autonomous vehicle] secara angka panjang, tapi saya tidak akan memiliki TSLA. Lalu saya jawab, kami akan mengambil napas panjang dan mengatakan [jika Anda tak beli TSLA maka] 'Anda memiliki risiko tidak memiliki perusahaan yang dapat membuat semua yang Anda miliki menjadi kuno," jelas Adam Jonas.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Tesla Meroket, Elon Musk Jadi Orang Terkaya ke-3 Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular